Rabu, 11 Juli 2012

Gairah Istri Muda

Aku lahir dari keluarga miskin sehingga tidak salah kalau tidak seperti teman-temanku yang mengecap pendidikan tinggi.Tidak heran  kalau mereka mendapat pekerjaan yang layak, tidak seperti aku yang hanya tamatan SD paling jadi kuli bangunan atau pembantu rumah tangga seperti saat ini yang sedang menjadi pekerjaan ku.Sebenarnya niat kedatanganku kekota ini bukan jadi pembantu rumah tangga tetapi menjadi kuli pabrik atau kuli bangunan namun nasib berkata lain , saat aku turut menjadi kuli pembangunan sebuah rumah di gede bage yang punya rumah menawariku kerja sebagai tukang kebun di tempat saudaranya di komplek sekitar Ledeng, Katanya gajinya cukup lumayan. Setelah dipikir baik-baik , aku menerima pekerjaan itu , ya sekedar batu loncatan mungkin ada lagi pekerjaan yang layak,. 
Singkatnya aku udah diterima bekerja menjadi tukang kebun , Rumah tempat aku bekerja sangat besar dan dikelilingi pagar yang dihiasi pohon anak nakal.Itu menjadi tugasku merawat pohon itu agar selalu tertata dengan rapi.  Disamping merawat kebun , aku kadang - kadang disuruh cuci mobil. Lumayan lah suka dapat uang tip.
Dalam rumah itu tinggal Ibu Linda majikan perempuan dan anak perempuannya yang berusia 20 tahunan , sedang suaminya Pak Frans jarang ada di rumah paling 2 minggu sekali, entah kemana , aku tidak perlu mengetahuinya. Disamping aku yang bekerja dirumah itu ada juga ceu Entin janda berusia 40 tahun.Walau pembantu Ceu Entin memiliki tubuh yang montok dengan payudaranya yang sangat besar.Aku sering mengintipnya kalau dia lagi tidur.Tapi dibandingkan bu linda jauh sekali,walau kulit sama putih tapi wajah dan body menang bu Linda.
Bu Linda memiliki tubuh bom sex , setiap pergerakan anggota tubuhnya bisa membikin pusing tujuh keliling.Buah dadanya bulat dan besar tapi tak sebesar ceu entin, namun buah dada bu Linda montok dan keras, mungkin karena sering ikut erobik.Pantat bulat besar ditunjang pinggang yang ramping, perut datar dan vaginanya mengembung kelihatan saat pakai baju senam.Kalau waja jangan ditanya, dia mirip eva arnas artis tahun 80 an.
Lain dengan putrinya neng Dewi biasa aku memanggilnya.Wajahnyan cantik mirip bintang bolliwood maklum pak Frans masih keturunan India. Tubuhnya jangan ditanya ,sungguh indah mirip ibunya namun ini lebih segar maklum anak perawan.
Malam sekitar jam 21 30 hujan diluar deras sekali membuat aku lebih memilih diam di kamar nonton vidio sambil beronani seperti sering kulakukan saat lagi horni.
Tiba- tiba  entah sejak kapan ceu Entin sudah berdiri didepan pintu kamar, entah melihat atau tidak saat tangan ku mempermainkan kemaluan ku.
"Ceu ! Ada apa?", tanyaku setengah kaget, dan cepat merapihkan kain sarungku.
"Jang Euceu minta tolong", kata Ceu Entin sambil tersenyum.
"Tolong apa ceu?", tanyaku sambil duduk menyender didinding tempat tidur.
",Pijitin euceu , tadi siang terlalu cape, mau nggak nanti dikasih buat rokok",
",Oh ...boleh gak apa-apa ,yuk dimana?",kata ku sambil bangkit dari tempat tidur.
"Di kamar euceu", kata Ceu Entin sambil berlalu.
Aku bergegas mengenakan celana kolor dan memakai kaos oblong , lalu bergegas kekamar ceu Entin yang letaknya dekat ruang makan.
"Ceu jadi nggak!", teriak ku di depan pintu kamar.
"Masuk jang da gak di kunc!", sahut Ceu Entin dari dalam kamar.
Aku membuka pintu dan masuk kedalam kamar.Tampak Ceu Entin sudah tengkurap di atas tempat tidur.Tubuhnya hanya mengenakan Bh dan  kain sebatas pinggang.Pantatnya yang besar tampak menggunung.
"Pintunya tutup lagi dan kunci, takut ada ibu", kata Ceu Entin tanpa menengok.
Aku mengunci pintu dan kembali kesamping tempat tidur.Mataku tak lepas mengawasi tubuh ceu Entin yang sedang tengkurap.
Tubuh wanita itu sungguh sintal dan berkulit putih.walau seorang pembantu tapi badannya termasuk mulus.Pantatnya besar menggunung ditutupi kain .
"Ayo jang tunggu apa lagi!", seru ceu Entin
"Yang mana ceu ?", tanyaku.
"Pundak dulu atuh ",
Aku naik ketempat tidu dan mulai memijit pundak perempuan itu.Terasa kulit yang halus dan sedikit berkeringat .dari samping masih kelihatan sebagian buah dadanya yang biasa aku intip tergencet badanya.Aku kembali membayangkan vidio porno yang tadi sempat aku tonton sehingga kemaluanku kembali mengeras.
"Masa dipundak terus jang turun atuh kepunggung", kata Ceu Entin.
Aku turun memijat punggung lalu kedekat pinggang.Bukit pantat yang besar bergoyang saat aku memijat pinggang.Jantungku berdetak kencang ingin rasanya membuka kain yang menutupinya.Pelan-pelan aku tanganku mendekati gumpalan daging merangsang itu dan memijitnya.
Ceu Entin tidak marah bahkan dia tetap tenang seperti tertidu hanya nafasnya sedikit tersenggal.
Jantungku berdetak makin keras saat merasakan gumpalan empuk dibalik kain,mungkinkan ceu entin tidak pakai celana dalam? pikirku .Karena penasaran aku memberanikan diri melorotka kain itu pelan-pelan agar ceu Entin tidak tahu.
Benar saja ceu entin tidak pakai celana dalam.Pantat besarnya kelihatan jelas putih menggunung .Aku meremasnya pelan - pelan.
Ceu Entin tidak bergeming bahkan seperti tertidur, membuat aku semakin berani bertindak lebih jauh.
Kini aku pelan pelan membuka celana kolor ku yang tidak pakai celana dalam, lalu naik di atas punggung ceu Enti dan menyelipkan batang kemaluan aku dibelahan pantat yang menggunung.Uh terasa enak sekali.
Ceu Entin tetap terdiam bahkan tidak bergerak sama sekali.Tertidurkah atau pura-pura tidur ,kata ku dalam hati.
Aku lebih berani lagi. Kini kedua tanganku perlahan menyusuri pinggang sampai ke samping payu dara dan diselipkan di antara payu dara dan kasur.
Ceu entin tidak marah bahkan dia seperti memberi jalan agar tangan ku bisa meremas bagian depan dadanya.
Terasa bagian dada yang super besar sudah berhasil kuremas,kenyal dan empuk.Aku menggosoko-gosok kemaluanku kebelahan pantat dan tangan meremas remas.
"Ah...jang enak..."kata ceu entin tiba-tiba.
"Ceu ga marah ",tanyaku sambil lebih cepat menggosok-gosok kemaluan ku dan meremas dadanya.
"Tidak jang ....oh...teruskan", desah Ceu Entin.
Mendengar perkataan itu aku jadi berani.Bh dan kain wanita itu aku buak sehingga telanjang bulat.Tampak tubuh putih montok terpampang didepanku.
Aku loncat dan memeluk tubuh itu dan menciuminya mulai dari punggung dan turun kepantat.Kedua bukit pantat itu aku lebarkan sehingga lubang anus dan lubang vagina ceu entin terlihat.
Mulailah aku menjilati vagina itu seperti di vidio yang akau tonton.
"Ah..jang.....enak jang  ",rintih ceu Entin
Aku terus mempermainkan lidah ku di dalam vagina, terkadang aku menghisapnya membuat ceu entin mendelik-delik kenikmatan.
Aku membalik kan badan wanita itu hingga terlentang.Kini nampak jelas buah dada yang super besar membusung . puntingnya hitam dan besar sebesar ibu jari.
Aku melumatnya dengan gemas.kedua tanganku ikut sibuk bekerja.Tangan kanan meremas-remas buah dada yang belum kuisap.Sedang tangan kiriku jari-jarinya masuk kelubang vagina dan mengocok keluar masuk.
"Aaaaah....jang,,,,,,enakkkkk",desah ceu entin.matanya meram melek..
Aku naik keatas badannya dan batang kemaluanku diselipkan diantara dua buah dada yang super besar lalu dirapatkan sehingga batang kemaluanku terbenam di dalamnya.Mulai lah aku menggosos-gosok dengan cepat.Ah terasa nikmat sekali.
"Jang ...cepat masukan euceu udah tak tahan...",pintanya.
"Baik ceu ", jawab ku.
Aku membuka paha ceu Entin lebar-lebar hingga vaginanya yang berbulu lebat terkuak, lalu ujung kemaluan ku mulai kubenamkan.
"Aihhhhh.....",desis Ceu Euntin.
Dengan penuh nafsu mulailah aku memainkan pinggulku memacu di atas badan perempuan itu.sedang bibirku tetap mengulum puting besarnya.
"Ah...ah...ah..",Ceu Entin mendesah- desah kenikmatan
Entah beberapa posisi bercinta telah aku praktekan seperti dalam film vidio porno sampai akhirnya aku dan Ceu Entin terkulai lemas dan tertidur berpelukan.
Sejak saat itu apabila ada kesempatan aku selalu berhubungan badan dengan  ceu Entin dan sejak itu pula ceu euntin ketagihan permainan sex ku.
Suatu hari saat aku sedang mencuci mobil , datang bu Linda dengan pakaian senam yang ketat sehingga lekak lekuk tubuhnya kelihatan.
Aku menelan ludah saat melihat buah dada yang membusung dan putingnya samar membayang.
"Jang selesai bersihin mobil bangunkan neng Dewi ya",kata bu linda
"Bukan sama Ceu Entin saja Bu ",kataku karena biasanya kan Ceu Entin yang biasa membangunkan anak itu.
"Bibi lagi ke pasar, udah gak apa-apa kok sama kamu juga",
"Baik bu ",
"Udah jang saya mau pakai mobilnya",kata Bu Linda.
"Ya,bu ,ini juga udah kelar",
Bulinda mengambil kunci mobil dari tangan ku lalu masuk kedalam mobil dan menyalakannya.
"Jang jangan lupa ya bangunkan Dewi!', seru bu Linda dari dalam mobilnya,
"Ya Bu". jawab ku sambil membukakan gerbang buat mobil bu Linda keluar.
Tak lama kemudian mobil bu linda sudah berlalu menelusuri jalan raya.Aku kembali menutup pintu gerbang dan masuk kedalam rumah.
"Neng!", Tok ! Tok ! aku mengetuk pintu kamar neng Dewi, tapi tidak ada sahutan.
Karena udah berkali-kali tidak ada jawaban aku membukakan pintu kamar itu dan masuk.Betapa jantungku berdebar-debar seperti mau copot melihat apa yang ada dihadapan ku.
Dewi telentang tampa busana yang menempel sedikitpun ,kain selimutnya tergeletak di kakinya.Wajahnya yang cantik semakin cantik kala rambutnya yang hitam berantakan.Buah dadanya yang montok dan sekal dengan puting yang merah kecil terlihat turun naik seiring nafasnya.Perutnya rata dengan bulu-bulu tipis menghias dari  pusar sampai vaginanya yang montok.Sepasang pahanya yang mulus dan sekal turut menghiasinya.
Aku tidak sanggup beranjak dari tempat itu, lututku gemetar jantungku berdebar-debar kencang.Kemaluanku berontak ingin pelampiasan.Aku menutup pintu kamar kembali dan mengunci dari dalam pelan-pelan aku mendekati gadis itu yang masih tertidur lelap.Setelah dekat aku mengeluarkan kemaluan ku dan mulai mengocok-ngocok sambil menikmati kemolekan tubuh itu.
Dewi seperti orang mati , tidur lelap sekali mungkin semalam dia tidur terlalu larut atau mungkin minum obar tidur.Nafasnya turun naik sehingga sepasang buah dadanya ikut bergerak turun naik.
Aku makin gencar mengocok kemaluanku sambil memandangi bagian dada dan vagina gadis itu.Karena kurang puas kalau hanya memandanginya aku memberanikan diri menyentuh dada itu.
Dewi tetap tidak bergerak bahkan kedengaran suara dengkurannya yang lirih.
Sambil tetap mengocok kemaluanku tangan kananku mengusap dan membelai buah dada gadis itu yang terasa mekal dan halus.
"Uahhhh.....!!". akhirnya aku berhasil mencapai klimak.Air mani ku muncrat keatas tubuh dan dada Dewi
Aku kaget bercampur takut ketahuan , cepat merapihkan celana ku dan berlari keluar kamar.Sesampainya di luar aku bersandar di pintu kamar ,badan terasa lemas Setelah kutunggu beberapa saat tidak ada reaksi dari dalam kamar, penasaran , aku kembali masuk dan ternyata Dewi masih terlelap tapi kali ini tengkurap sehingga pantatnya yang montok dan membukit kelihatan.Aku cepat-cepat keluar kamar dan menutup kembali pintunya.Ah lebih baik tunggu ceu Entin saja biar dia yang membangunkannya ,pikir ku.
Tidak beberapa lama kemudian ceu Entin pulang dari pasar.Ditangan kanannya menenteng belanjaan yang dibawa pakai tas plastik besar.
"Jang bantuin berat",katanya saat melihat ku.
"Baik ceu,,eh ceu ibu bilang suruh bangunka neng Dewi".kata ku sambil menenteng belanjaan.
"Kenapa buka kamu aja Jang.Hmm takut merangsang ya",kata ceu Entin sambil cekikikan.
"Emangnya lihat buah dada euceu merangsang ",jawab ku sambil meremas Payu dara ceu Entin yang emang super besar.
"Ih...siang siang...nanti aja malam",kata ceu Entin sambil tertawa genit.
"Janji ya ", kata ku sambil membawa dagangan ku kedapur.
"Pas say...", jawab ceu Entin sambil bergegas kekamar neng Dewi,
Hari-hari kulalui terasa enak dan nikmat tinggal dirumah itu, mengapa tidak semua kebutuhan ada disini.Kalau mau sex tinggal kekamar ceu Entin dan beronani dikamar Dewi.Tapi rasanya aku penasaran ingin rasanya menikmati tubuh bu Linda yang benar-benar bom sex.Ah tidak mungkin pikirku dalam hati.
Pada suatu hari .Ceu Entin pulang kampung , katanya ada keluarganya yang menikah.,untuk sementara semua pekerjaannya aku yang lakukan kecuali masak yang memang tidak kukuasai.Malam tiba diluar hujan gerimis membuat udara cukup dingin.Ah kalau saja ada Ceu Entin mungkin aku bisa bercinta sepuasnya di udara sedingin ini, pikirku.
Aku beranjak dari tempat tidur ku mau memberes kan ruang tengah.Dari pada iseng mending beres-beres agar besok tidak repot-repot lagi , kata ku dalam hati.
Ruang tengah yang aku maksud adalah ruang keluarga.Tempatnya lumayan luas di isi dengan perabotan lengkap seperti lemari besar berisi buku-buku seperangkat kursi malas yang di dipannya di pasang lcd layar besar serta bar berisi minuman impor.
Saat akan membersihkan kursi malas aku terkejut ,kirain tidak ada orang ternyata bu Linda sedang tiduran .Posisi bu Linda menyender di kursi malas yang empuk dengan kaki melebar.Saat itu dia mengenakan daster tipis terbuat dari kain sutra warna merah yang takberlengan.Buah dadanya yang montok dan besar mencuat dan sedikit terbuka sehingga menyembul putih mulus.Pahanya terbuka sehingga celana dalamnya yang warna ping kelihatan.
Jantungku berdebar-debar tak karuan.Mau pergi dari tempat itu sungguh sayang melewati pemandangan yang tak pernah aku lihat sebelumnya.tapi aku takut kethuan karena berani mengintip tubuh montok majikanku.
",Jang kemari!",tiba-tiba bu Linda memanggilku.
Untuk beberapa saat aku terkejut dan tidak sanggup mengeluarkan kata-kata.
"Eh malah bengong, kemari!", ulang Bu Linda dengan kesal.
"Maaf bu...saya gak dengar",kata ku sambil mendekat.
Bulinda memperbaiki duduknya tetapi masih tetap menyender di kursi malas dan kakinya malah disilangkan di atas kaki yang lainnya sehingga pahanya yang mulus semakin terlihat menantang.
"Duduk di sana!",kata Bu Linda sambil menyuruhku duduk di kursi depan kursinya.
Tampa banyak bicara aku duduk di kursi yang ditunjuk majikan ku.
"Jang ,malam-malam ngapain keruangan ku?",tanyanya dengan tatapan tajam.
Aku tidak berani membalas tatapanya, sambil menunduk aku menjawab "Tadinya mau beres-beres mungpung lagi santai",
"Hm..benarkah.? aku pikir kau mau mengintip ".
"Tidak ! bu sungguh..mana berani saya mengintip ibu".kata ku gugup
"Memang aku tidak tahu...setiap kali bertemu kamu selalu mencuri-curi lihat tubuhku , benar kan".
"Ti...tidak berani bu".jawab ku ketakutan
"Lagian kalau ya juga ibu tidak marah kok, itu sudah biasa".
"Be..benar bu...tidak marah?',tanyaku tak percaya.
"Aku sudah sering di tatap mata laki-laki seperti mu".kata bu Linda sambil mengganti posisi kakinya dari yang kanan di atas berganti jadi yang kiri.
Aku sungguh pusing tujuh keliling menyaksikan pemandangan itu.Paha putih mulus kontras dengan daster merah tepat di depan ku.Oh ingin rasanya membelai dan menciumnya.
"Kenapa jang linglung..", kata bu Linda sambil tersenyum simpul.
"Tidak bu...saya tidak apa-apa.",jawab ku gugup
"Ya udah sini pijitin aku , habis senam capek dan pegal, biasanya sama bi Entin ",
"Ibu tidak marah saya pijitin?', kata ku tak percaya.
"Masa marah sama yang mijitin..dasar pikun kamu jang.ayo cepat sini",
Aku beranjak dari tempat duduk dan datang menghampiri bu Linda.Tercium bau farpum lembut dari tubuh wanita itu sungguh memabukan.
"Yang mana dulu bu",kataku berusaha menenangkan diri dari debaran jantung yang bertalu-talu.
"Nih pundak ku ",kata bu linda sambil menepuk pundaknya.
Aku beralih di belakang kursi yang diduduki bu Linda lalu bersiap mulai memijitnya.Tak sanggup rasanya menghadapi godaan seperti ini.Wangi rambut dan parfum dari tubuh wanita ini cukup membuat nafsu ku berkobar ditambah belahan dada montok putih mulus terpampang di hadapan ku.
"Kenapa jang ,tangan mu panas sekali",tanya bulinda sambil meram.
"Mungkin udara dingin  bu",jawabku sekenannya.
"Oh teruskan ..pijatan mu enak juga".
Aku melanjutkan pijatanku.Pundak yang hanya ditutupi daster sutra tipis terasa lunak bahkan ujung jariku masih sempat menyentuh dada bagian atas perempuan itu membuat panas dingin.
"Jang aku rebahan biar punggungku kau pijit juga", kata bu Linda sambil pindah ke sopa panjang dan tengkurep di atasnya.
Aku menghampirinya dan berdiri di samping sopa.Kini apa yang selama ini aku bayangkan terlaksana.Dulu aku ingin sekali melihat bentuk pantat majikanku itu dari dekat sekarang terlaksana.Panta bu Linda sungguh benar sempurna.dua bukit pantat itu bulat dan sedikit naik.celana dalam dibalik dasternya membayang.Pahanya yang putih mulus terpampang jelas , kelihatan licin dan halus.
"Ayo jang mulai",katanya.
Tampa banyak bicara ,aku mulai memijit tubuh lembut itu dari pundak turun ke bawah.Saat mau memijat bukit pantat indah itu aku tidak berani.
"Teruskan jang...",kata bu Linda.
"Ya bu", kata ku dengan suara serak.
Dengan gemetar aku mulai memijat bulatan indah itu, oh terasa lembut dan empuk, semakin dipijit semakin kencang kemaluanku berdiri.Lama-lama aku jadi tidak sadar bukannya memijat tapi meremas bukit pantat itu.
"Oh.."terdengar desisan lirih dari mulut bu Linda.
Aku sudah melupakan bahwa yang dihadapi saat ini adalah majikan ku tapi yang ada dibenakku wanita cantik dan sexy yang harus kumanfaatkan.
Dengan berani aku menyingkat daster itu sehingga bukit pantat itu jelas kelihatan.Bulat besar dan putih mulus.Perlahan aku meremasnya kembali bahkan tangan ku yang lain mengusap-usap pahanya.
"Hhhh...jang....oh", desis bu Linda
Melihat bu Linda tidak marah bahkan menikmatinya ,aku semakin berani.kini aku mulai menjilati paha mulus itu dan menghisp lembut bukit pantat yang indah itu.
"Teruskan jang...sesuka mu",bisik bu Linda
Mendengar perkataan itu aku sadar wanita ini seperti ceu entin ingin mendapat kepuasan.Tampa banyak pikir aku meloloskan celana dalamnya sehingga bukit pantat indah itu kelihatan.Aku menguaknya sehingga kelihatan vaginanya dari belakang.Lidahku mulia menjilati dan bibirku menghisapnya.
"Aow...bagus ..teruskan",desah wanita itu.
Aku semakin lihai mempermainkan mulutku di selangkangan bu Linda sampai wanita itu menjerit-jerit kenikmatan,
Tiba-tiba bu Linda bangun dan mencopot pakaian yang melekat pada tubuhnya membuat telanjang bulat.Kini  aku dapat lebih jelas menikmati tubuh bom sex yang sangat sempurna menurutku. Buah dada yang montok dan keras dengan punting yang hitam.perut datar berhias bulu-bulu lembut dan vagina yang tadi aku jilat dari belakang sungguh luarbiasa, besar sekali tampa ada bulu sedikitpun sehingga garis lubangnya kelihatan.
"Jang puaskan aku", kata wanita itu dengan desahan merangsang.
Tampa banyak bicara , aku memeluk tubuh sexy itu dan dibaringkan dalam pangkuanku.Bibir merah merekah itu aku lumat habis , kuhisap denan gemas.
Bu linda membalas dengan permainan lidah yang hebat .Menggelitik rongga-rongga mulutku.Hm sungguh wangi mulut perempuan itu membuatku tidak bosan melumatnya.Kedua tangan ku sibuk meremas sepasang payu dara yang montok.Benar ternyata masih keras dan mengkal.
Aku meninggalkan mulutnya kini beralih menghisap dua punting payu dara itu bergantian.
"Aahhh....", bu Linda mendelik delik kenikmatan.
Kemaluan ku semakin tegak berdiri dibalik celana ku.
"Jang buka pakaia mu", kata bu Linda serak.
Aku menuruti kemauan wanita itu.Dengan cepat seluruh pakaian ku lepas hingga telanjang.Kemaluan ku yang memang besar berbeda dengan umum nya tega berdiri. 
"Wow besar jang..", kara bu Linda sambil meraih kemaluan ku dan mengulum di mulutnya.
"Ah...bu....enak..sekali", rintih ku merasakan hisapan dan jilatan bu Linda yang pengalaman.
Dengan ahlinya bu Linda mempermainkan kemaluanku di mulutnya sedang aku hanya meremas-remas payu daranya.
"Bu gilira saya",kata ku 
"Boleh jang", kata bu Linda sambil mengangkang agar mudah kujilat.
Aku mulai membenamkan kepalanya di selangkangan wanita itu dan menjilat lubang serta menghisapnya.
"Oh kamu..pintar jang....",rintih wanita itu.
Aku semakin semangat mempermainkan lubang vagina wanita itu,dari menghisap , menjilat sampai menggigit klitorisnya .
Bu Linda menjerit-jerit kenikmatan.kedua tangannya mencengkram keras pundakku."Jang ...aku gak tahan..cepat  masukan..", pintanya.
Aku mengiakan dan naik di atas tubuhnya lalu kemaluanku yang besar menusuk dalam vagina bu linda yang juga besar.
"Aih....", bu Linda menjerit kecil saat vaginanya dimasuki kemaluan ku yang besar.
Dengan irama teratur aku mulai mengocok vagina bu Linda dengan kemaluanku yang besar.Semakin lama semakin cepat di iringi rintihan kenikmatan wanita itu.
Entah sudah beberapa posisi aku lakukan dari mulai bu Linda di atas , lalu posisi menyamping , menungging, dibopong sampai kami keluar bersama-sama.
Bu Linda terbaring lemas di sampingku , matanya yang memiliki bulu mata tebal dan lentik terpejam hanya dadanya turun naik seiring tarikan nafasnya.
"Jang...kamu hebat...kalau tahu begini aku tida pakai jasa gigolo", kata wanita itu sambil masih terpejam.
"Ibu juga hebat..sungguh wanita tiada duanya". kata ku.
"Jang kalau ada waktu kau boleh cari ibu ya",kata bu Linda mesra.
"Sesuka  ibu lah saya selalu siap",
"Ih genit kamu", kata bu linda sambil mencubit.
Malam itu aku benar-benar puas mempermainkan tubuh molek majikanku.bukan hanya di ruang keluarga tetapi di kamar mandi juga pernah dilakukan.Bu Linda bukan hanya bertubuh hot nafsunya juga tidak kalah hotnya aku nyaris tak tahan menghadapinya,Bayangkan malam itu saja aku harus bercinta tiga ronde di tiga tempat ,di ruang keluarga , di kamar mandi dan dikamarnya.Untung aku selalu menjaga kesehatan sehingga dapat mengimbanginya.
Namun ada yang aneh setelah aku bercinta dengan bu Linda, anaknya neng Dewi jadi baik sekali tidak jutek seperti biasanya,bahkan berkesan manja padaku.Apa-apa selalu memanggilku bukan pada ceu Entin.Hingga akhirnya aku tahu penyebabnya.
Malam itu tepatnya malam minggu ,bu Linda keluar kota di temani ceu entin katanya buat bantuin mengurus nya diluar kota,Aku dan neng Dewi tinggal berdua.
Seperti biasa untuk mengusir kesepian aku nonton tv di kamar ku sambil menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok.Tiba-tiba pintu kamar ku diketuk dari luar.
Aku bergegas membukakan pintu dan ternyata neng Dewi sudah berdiri tegak di depan pintuku sambil tersenyum.
"Ada apa neng?',tanyaku
"Kang boleh aku masuk ".katanya sambil tersenyum
"Oh boleh tapi kamarku berantakan ",jawab ku
"Tidak apa-apa ",kata gadis itu sambil melangkah masuk dan duduk di atas kasur.
Neng Dewi sangat cantik malam itu, tubuhnya yang bohay mengenakan tshirt kuning dan rok pendek warna krem.
Aku duduk di kuris yang ada didalam kamar, tidak berani lancang duduk di atas kasur sebab dia adalah anak majikanku.
"Duduk disini aja kang", pinta gadis itu sambil menggeser tubuhnya menberi tempat buat ku.
"Enggak apa-apa neng?" kata ku ragu.
"Ya nggak lah ini kan kamar mu , lagian gak ada orang lain ini",katanya
Aku beranjak dari kursi dan duduk disampingnya.Tercium wangi parfum lembut dari tubuh gadis itu membuatku melayang ke alam khayal.
"Kang sebenarnya ada sesuatu yang ingin di omongin pada mu",
"Tentang apa ya?",kataku agak kaget sebab aku pernah onani dan menyemprot air mani ketubuhnya saat dia tidur, takut itu yang ditanyai.
"Jangan kaget dulu ini tidak akan merugikan akang",kata gadis itu sambil tersenyum simpul.
"Oh tidak apa-apa neng,coba apa yang mau di tanyakan",
"Malam itu aku melihat akang dengan mami di ruang keluarga.."kata gadis itu mengagetkanku.
"Apa?!" kataku
"Jangan takut , aku tidak akan bilang sama Papi",kata gadis itu sedikit menenangkan hatiku.
"Tadinya aku marah tapi setelah melihat adegan itu aku..jadi ingin mengalaminya".kata gadis itu lirih.
"Be..benarkah neng",kataku kurang percaya dengan pendengaran ku.
"Sebenarnya waktu akang onani sambil memegang payu daraku aku tidak tidur".
"Hah..."aku benar kaget mendengar itu.
"Saat air manimu tumpah dibadan , aku cepat mengelap dengan selimutku",
Oh pantas pikirku , saat itu begitu masuk lagi sudah ditutupi selimut.
"Setiap malam aku menghayal ...betapa besar kemaluan akang andai saja kau lakukan padaku aku tidak akan menolak"
"Oh neng "kata ku sambil meraih tubuh gadis itu dan kurebahkan dalam pangkuanku lalu kucilum bibirnya yang merekah.
Dewi membalasnya dengan tak kalah agresip, tangannya menyusup keselangkanganku meremas kemaluanku yang sudah berdiri tegak.
Aku melepaskan seluruh pakaian yang dikenakan gadis itu hingga telanjangbulat.Lalu akupun melepaskan seluruh pakaian ku.
Ternyata neng Dewi lebih agresip dibandingkan ibunya.Kemaluanku dia hisap dan dijilat sampai kepelir-pelirnya.Aku sungguh merasakan kenikmatan tiada duanya,
Tak ingin dibilang egois akupun balik menjilat dan menghisap lubang vagina gadis itu yang masih rapet.Neng Dewi menjerit-jerit kenikmatan.Tananku tak tinggal diam meremas dan membelai payu daranya yang keras dan puntingnya yang kecil.
"Ayo....kang masukan!",kata gadis itu lirih
Aku menelentangkan tubuh gadis itu dan membuka sepasang pahanya agar mudah menusukan batang kemaluanku pada lubang yang masih sempit.
"Brett! kemaluan itu sobek mengeluarkan darah.
"Aih..."Dewi menjerit saat keperawanannya jebol.
Pertamanya dia kesakitan tetapi setelah lama dia menjerit penuh kenikmatan. aku terus mengocoknya dengan teratur sampai gadis itu mencapai klimaknya.
Darah segar membasahi kemaluanku dan sprei , Dewi tergeletak lemas , mulutnya tersenyum puas.
"Sini kang aku kocok biar keluar", kata gadis itu melihat kemaluan ku masih tegak
Tampa menunggu jawabanku gadis itu mulai mengocok kemaluanku dengan tangannya yang lunak dan lembut sehingga tidak lama kemudian akupun menumpahkan air mani yang kental dan menyembur ke payudara gadis itu.
Kami tidur berdampingan dalam kondisi telanjang bulat bagaikan sepasang bayi.
"Kang kau memang lalaki perkasa, pantas mami ketagihan",kata neng Dewi dengan mesra.
"Kamu gak marah kalau akan main dengan mami mu?', tanyaku
"Ya enggaklah asal akupun diberi kesempatan yang sama.",kata gadis itu sambil mencubitku.
Ibu dan anak sama-sama maniak sex pikirku namun itu jadi pelengkap petualangan sexku dari ceu Entin yagn punya payu dara super lalu bu Linda yang body nya super sexy kini neng Dewi yang cantik dan tubuh segarnya.
Malam minggu itu aku benar-bernar kerja keras melayani kemaun gadis itu ,bercinta di sopa, kamar mandi,didapur sampai menjelang subuh kami terkulai lemas di tempat tidur.

1 komentar: