Jumat, 13 Juli 2012

Tante Ku Memang Nakal

Aku berasal dari kota Bandung dan kali ini terpaksa harus merantau ke ibu kota Jakarta seseuatu yang sebenarnya tidak ingin aku lakukan.Harus berpisah  dengan keluarga dan para sahabatku, tapi mau menolakpun tidak mungkin sebab di Bandung aku tidak bisa mandiri ,tidak bisa cari kerja sehingga ayahku menyuruhku pergi kerumah paman untuk minta tolong dicariin kerja.
Sudah sebulan lamanya aku tinggal menumpang di rumah paman , selama hidup menumpang aku harus bisa membawa diri agar yang ditumpanginya merasa senang.Untuk itu aku sangat rajin membantu meringankan pekerjaan rumah seperti, mengepel ,kepasar, mencuci ,strika pakaian ,cuci dan mengantar jemput bibiku.
Paman ku bekerja di Bandara dan bibiku mengajar prifat les di perumahan mewah.,ankanya masih duduk di bangku smp ,Hampir seminggu sekali paman ku kerja malam sehingga di tinggal aku,bibi ,ponakan dan ba Surti.
Usia bibiku sekitar 35 tahun wajahnya cantik dan bodynya bahenol(sexy) ditopang dengan kulitnya yang putih bersih.Terkadang aku sering melamun kalau mencuci dalaman bibiku, alangkah senangnya pamanku meniliki istri cantik dan bahenol.Terkadang celana dalamnya aku cium dan digosok-gosokan pada kemaluanku sambil membayangkan tubun molek bibiku.Sejak smp aku memang senang berhalusinasi dengan beronani, mungkin disebabkan sering baca setensilan atau pergaulan.Sering aku mencuri-curi kesempatan agar bisa merasakan kemolekan tubuh bibiku yaitu kalau mengantar dan menjemputnya.kala kubonceng sengaja rem motor kumainkan agar gumpalan payu daranya menekan punggungku.Ah betapa nikmatnya saat gumpalan empuk itu merapat di punggungku. darah seakan memompa dengan cepat.Perbuatan seperti itu tidak membuat bibiku curiga bahkan dia tetap merapatkan badannya .
Sebenarnya pengalaman sex pertamaku terjadi setelah aku tinggal kurang lebih setengah tahun, tapi bukan dengan bibiku melainkan dengan ba Surti pembantu di rumah pamanku.
Hari itu sekitar jam 11 siang udara jakarta memang sangat panas apalagi di rumah tidak ada AC.Aku selesai mengerjakan tugas  rutinku, yaitu mencuci pakaian .Setelah mengeringkan pakaian di tali jemuran aku masuk kedalam rumah.Saat melewati ruang tamu, terlihat ba Surti tiduran di atas sopa dengan berteman kipas angin di depannya.Yang membuat jangtungku berdengup kencang adalah keadaan wanita itu.Tubuhnya yang gemuk hanya mengenakan bra warna hitam menutupi buah dadanya yang besar , sedangkan kebawahnya memakai handuk .Pahanya yang putih terkuak lebar hampir memperlihatkan celana dalamnya.Aku berdiri mematung di depan pintu , batinku bergolak antara pikiran sadar dan tiak sadar akan norma kesusilaan.Dirumah tidak ada siapa-siapa .
Aku menutup pintu pelan - pelan lalu dikuncinya, lalu mengendap-endap mendekati wanita itu. Ba Surti tetap tertidur dan kedengaran mendengkur mungkin bangunnya terlalu malam.
Tanganku pelan-pelan di tempelkan di atas pahanya mengetes reaksinya, tapi tidak ada reaksi sedikitpun.Ku coba bergeser ke arah pangkal pahanya dan sedikit menyibak handuknya, namu tetap tidak ada reaksi, ba Surti tetap mendengkur.
Kemaluanku sudah berdiri tegak di balik celana dalamku, apa lagi saat tanganku merasakan kulit halus wanita itu kepalaku semakin pening.Kesadaranku sudah hilang dan tidak takut resiko apapun.Dengan nekat aku menjamah payu daranya yang besar dan mengusap-usap.
Ah....ba Surti mengeluarkan suara namun tidak bangun masih tetap meram.
Nafsuku sudah tidak terkendali lagi, payu daranya aku remas dengan tangan kanan sedang kan tangan kiriku menyasar kedalam handuk menjamah vaginannya.
"Dio...apa-apaan?",ba Surti bangun .
"Diam ba aku dah tak tahan ",kataku sambil memleuk dan menciumi leher dan meremas buah dada perempuan itu.
"Jangan....nanti bapa pulang ", kata ba Surti namu tidak berontak.
"Masih lama ba jangan khawatir ", kata ku sambil terus menggerayangi tubuhnya dan menciumi wajahnya.
Ba Surti tidak banya omong lagi bahkan dia balas memeluk ku.
"Kita di kamar mandi ",kataku
"Kenapa di sini saja",jawab ba Surti
"Udah enak di kamar mandi", kataku sambil menarik tangan wanita itu.
Ba Surti mengikut tarikan tanganku.
Setelah di kamar mandi aku membuka menelanjangi wanita itu.Tubuh ba Surti sungguh montok walaupun tidak sexy.Buah dadanya besar melebar dan berpunting kecil, Vaginanya dipenuhi bulu lebat sehingga lubangnya gak kelihatan.
Aku yang juga sudah telanjang bulat , langsung memeluk wanita itu dan menghisap puntingnya.
Aaaah...haduh....!! ba Sutri merintih-rintih membuat nafsuku liar.
Dengan gemas aku meremas-remas bongkahan daging didada itu dan menghisap puntingnya,lalu mengobok-obok vaginanya.
OH......HHHH....!! desah ba Sutri
Aku sudah tidak tahan dengan nafsuku.Wanita itu aku baringkan di atas lantai kamar mandi dan mulailah aku memasukan  kemaluanku pada vaginanya.Sangat sulit ternyata , karena walau usia ba Sutri sudah 25 tahunan  tapi masih perawan.Tapi akhirnya disertai jeritan kecilnya aku berhasil merobek keperawanannya.
Pertama ba Surti merasa kesakitan tetapi lama-kelamaan dia merasakan kenikmatan.
Aku semakin garang mempermainkan pinggulku naik turun sehingga vagigan ba Surti habis di kocok-kocok.Sedangkan bibirku menghisap kuat-kuat puntingnya dan tangan ku aktif meremas bokong dan payu daranya.
Ba Surti kelojotan dan mendesis-desis kenikmatan dari mulutnya tedengar desahan ,membuat ku tambah bernafsu.
Saat akan mencapai klimak aku cepat menarik kemaluan ku dari dalam vaginanya."Ba kocok punyaku!,kata ku sambil mnyodorkan batang kemaluan ku.
Ba Surti menggenggam batang kemaluan ku dan mengocok-ngocoknya sampai memuncratkan air mani yang banyak dan menciprat sebagian tubuhnya.
Aku bersandar lemas di tembok dinding kamar mandi terasa segar dan nyaman setelah semua nafsuku terlampiaskan.
"Dio...kamu mengambil keperawananku...",kata Ba Surti sambil terisak nangis.
"Jangan khawatir ba aku akan bertanggung jawab",kataku menghiburnya.
"Benarkah ?",tanya wanita itu sambil menatapku.
"Tentu saja , nah sekarang mari kita mandi",
Ba Surti kegirangan mendengar janjiku, ia tidak banyak omong lagi mengambil gayung dan menyiram tubuhnya denan air di bak.
"Sini aku sabunin", kata ku sambil mengambil sabun mandi cair.
Dengan telaten aku meluluri sabun keseluruh tubuh wanita itu.ketika meluluri bagian payu daranya yang besar terasa licin dan lembut membuat kemaluan ku tegak lagi.Aku mulai meremas-remas payu dara itu dan menjilat puntingnya.
Ah....o...enak...!!! desah Surti
"Nungging ba", kata ku.
Surti menungging dengan tangan memegang tepian bak mandi, kedua kakinya sedikit mengangkang.
Aku mulai memasukan batang kemaluanku yang sudah sangat tegang .Mulai lagi aku mengocok vagina permpuan itu dari belakang.Pertama pelan lalu cepat membuat Surti menjerit-jerit kenikmatan.
"Ba Aku mau keluar lagi, sini cepat terlentang!", kata ku sambil mencabut batang kemaluan dari vaginannya.
"Begini ", kata Surti.
"Ya ", jawab ku.
Batang kemaluan aku selipkan di tengah- tengah bukit payudara Surti yang besar dan licin oleh sabun, lalu aku gosokan dengan cepat .
"Tekan ba!",kata ku sambil terus mengocok batang kemaluanku.
Ba Surti paham ama yang ku mau, dia menekan sepasang payu daranya yang besar dengan kedua tangannya sehingga batang kemaluanku tergencet .
"Aahh...keluar!",desis ku.
CROTT   air mani menyemprot muka Surti dan sebagian lehernya.
Aku kembali merasakan kepuasan yang tiada tara,
Ba Surti bergegas bangun dan mencuci mukanya serta membersihkan badan dari sabun yang masih melekat, sedang aku masih terduduk di kloset lemas, setelah dua kali menumpahkan air mani.
Itulah pengalaman pertamaku bermain cinta di rantau orang.Sejak itu Surti selalu bersedia kalau ku ajak bersetubuh,bahkan dia sendiri yang memintaku untuk melayaninya.
Malam itu ba Surti tidak ada pulang ke Kerawang , katanya dipanggil oleh keluarganya ada sesuatu yang akan di rundingkan.Terasa sepi bagiku tidak ada teman ngobrol dan berbagi kehangatan.Jam menunjukan pukul 8 30 ,pamanku biasa kerja malam sedangkan keponakan ku menginap di neneknya di Jakarta .Keadaan rumah sangat sepi.Ah mending jemput bibiku walau pulangnya masih 1 jam lagi tapi lebih enak di jalan ketimbang di rumah . Setelah berpikir seperti itu, aku bergegas mengambil jaket dan mengeluarkan motor, lalu tak lama kemudian sudah melaju di jalanan.Tidak lama kemudian aku sudah nongkrong di tempat biasa menjemput.Untuk mengusir kejenuhan aku menghisap sebatang rokok.
Sambil merokok pandangan ku tak lepas mengawasi ke jalan raya terutama kalau ada mobil berhenti dan menurukan penumpang.Tidak lama kemudian ada sebuah mobil berhenti , seorang wanita cantik dengan tubuh bahenol turun, dia tidak lain bibiku.
"Dio sini !", kata bibiku melambaikan tangannya pada ku.
Aku turun dari motor lalu berlari menghampirinya."Ada apa bi?",tanyaku setelah dekat.
"Ini bawain bungkusan ini", kata bibi ku sambil menurunka dua buah bungkusan yang lumayan besar dan berat dari dalam mobil itu.
Aku membawa dua bungkusan itu dan dinaikan di depan jok motor , lalu menunggu bibi ku yang masih berbasa-basi dengan teman yang mengantarnya.Tak lama kemudian dia sudah menghampiriku dan naik di belakangku.
"Sempi O :Tanyanya sambil berusaha mundur sedikit.
Sebenarnya tidak menjadi masalah bagiku bahkan terasa makin nikmat kalau tubuh bibiku merapat dipunggungku, buah dadanya yang montok terasa mengganjal, uh nikmat sekali.
"Gak apa-apa bi ",jawab ku.
"Ini hadiah dari murid katanya ada baju kemeja,bibi bawa saja mudah-mudahan cukup buat kamu",katanya
"Terimakasih bi",kataku sambil berkonsentrasi menjalankan motor.
Tidak lama kemudian kami sudah sampai dirumah,seperti biasa aku mengunci pagar besi dan memasukan motor kegarasi .
Bibiku tampak kelelahan dia melonjor di kursi panjang sambil mengipas-ngipas badannya dengan buku "Dio coba buka bungkusan itu ",katanya saat aku masuk.
"Ya bi", kataku sambil menghampirinya dan membuka bungkusan.
Ternyata di dalam nya pakain semua dari pakaian perempuan sampai laki-laki.
"Nah ini kemeja buat mu",bibi memberikan beberapa potong pakaian pada ku sedang dia sendiri mengambil daster warna merah muda dan diukurkan kebadannya.
"Dio bibi pantas gak pakai ini", katanya sambil ditempelkan kebadannya.
"Pakai aja bi , biar kelihatan bagus nggaknya",
"Iya ya ", kata bibi ku sambil membawa baju itu kekamarnya.Tidak lama kemudian dia sudah keluar dengan daster merah mudanya.
Aku terpaku melihat kemolekan tubuh bibiku.Sudah beberapa lama tinggal dirumah itu tetapi tidak pernah sekalipun melihat bibiku mengenakan pakaian seperti itu, dia biasa pakai jilbab dan baju gomrang.Kali ini mengenakan daster yang pas dengan tubuhnya.Buah dada membusung bulat dan bundar ,pinggang masih ramping denan pinggul menggunung ,
"Kenapa dio jelek", kata bibiku melihat aku bengong.
"Bi  cantik sekali. saya baru melihat bibi secantik ini",kataku jujur.
"Uh dasar kamu O",kata bibiku sambil tersenyum.
"Sungguh bi.saya bicara apa adanya",
"Ia deh terimakasih ", kata bibi ku
"Bi saya bawa masuk dulu ya pakaian ini", kata ku sambil membenahi kemeja pemberian bibiku.
"Ya udah itu kunci pintu,bibi mau istirahat",
"Ya ",jawabku sambil membawa pakaian kekamarku .Setelah memasukan kedalam lemari,lalu aku menuju ruang depan dan mengunci pintu.Lalu kekamar lagi untuk tidur
Jam menunjukan pukul 11 malam tetapi aku tidak merasa ngantuk,hatiku gelisah tidak menentu, bayangan tubuh bibiku yang benar-benar sexy menggoda hati.Buah dadanya yang besar putih mulus menyembul dari daster merah jambu.Pantatnya besar bergoyang kala berjalan dan bibirnya yang merah merekah kala tertawa.Semua berkelebat dalam ingatanku.Tanganku meremas-remas kemaluanku sambil membayangkan kemolekan tubuhnya.
Hawa di dalam kamar terasa panas, aku membuka bajuku sehingga telanjang dada,tenggorokanku kering terasa haus.Aku bangun dan beranjak keluar hendak ambil minuman di kulkas.Saat melewati kamar bibiku aku sungguh terkejut sebab pintunya dibiarkan terbuka.
Bibiku tampak tertidur pulas dengan masih mengenakan daster merah jambu.Aku berdiri mematung didepan pintu kamar.Wajahku terasa panas dan jantungku berdengup dengan kencang.
Tubuh molek itu tampak tergeletak dengan dasternya yang sudah terangkat ke atas membuat sepasang pahanya yang putih mulus terlihat dibawah lampu remang-remang.
Aku berendap-endap memasuki kamar itu dan jongkok di samping tempat tidur,pandangan mataku tidak lepas menatap paha mulus yang sebagian berada dipingir tempat tidur.
Tangan kananku meremas-remas kemaluanku sedangkan tangan kiriku mengusap pelan-pelan paha itu.
Bibiku tampak kecapaian sehingga tidurnya sangat pulas dan tidak menyadari kehadiranku.Walau dielus-elus pahanya dia tetap tidur nyenyak.
Bosan mengelus pahanya ,tangaku beralih menjamah buah dada yang setengah terbuka dibalik daster merah jambu.Pelan-pelan kuletakan telapak tanganku .Terasa empuk dan hangat.
Nafsu birahiku sudah berada dipuncak , sehingga sudah tidak memperdulikan kelak akan bagaimana kalau pamanku tahu kelakuanku ini.Dengan gemas aku mulai meremas agak kencang dan jariku mencoba menggapai putingnya yang tersembunyi dibalik bra.
"Eeeh,,,apa ini!", tiba-tib bibiku terbangun,
Aku kaget setengah mati,cepat menarik tanganku .
"Dio sedang apa disini?".tanyanya sambil bangun dan duduk .
"Ini...itu bi ,,pintu kamar tidak di tutup",kata ku ngomong tak teratur.
"Tadi siapa yang meremas dadaku?",tanya bibiku dengan pandangan tajam.
"Sa..saya ha,,hanya mau merapihkan selimbut bibi", kataku sekenanya.
"Bohong kamu memang sengaja meremas dadaku!"
"Saya tidak berani",jawab ku sambil nunduk.
"Dio sebenarnya bibi nggak marah kalau kamu jujur",kata bibiku lunak.
"Benar bi",kata ku sambil mengangkat kepalaku memandangnya.
Bibiku tersenyum penuh arti,"Sini duduk disamping bibi",katanya sambil menggeser memberi tempat untukku di atas tempat tidur.
Aku berdiri dan duduk disampingnya.Jantungku berdengup kencang saat berendeng dengan tubuh bibiku.Tercium wangi marfum yang masih melekat ditubuh moleknya.
"Dio sebenarnya sudah lama bibi tahu kau menaruh perasaab khusus padaku",katanya sambil menatapku.
"Maksud bibi ?tanyaku sambil menunduk tak berani membalas tatapan matanya.
"Saat bibi kau bonceng ,dengan sengaja rem kau mainkan sehingga dadaku menyentuh punggungmu",
Aku semakin menunduk mendengar perkataan itu sebab tidak bisa menyanggahnya.
"Tapi bibi tidak peduli...sebab semua itu membuat hati bibpun nyaman..".
"Maksud bibi?", tanyaku sambil mengangkat kepala memandangnya.
Wajah bibiku telihat merangsang menurut pandanganku.Rambutnya yang hitam berantakan sebagian menutup wajahnya.Bibirnya yang memiliki kesamaan dengan bibir Titi DJ tampak merekah seperti menantang ingin dicium.
"Dio terus terang saja bibi sudah lama merasakan kesepian.Paman mu terlalu mementingkan kerja.Dengan kenakalan mu bibi sedikitnya terhibur",kata perempuan itu dengan suara lirih.
"Apakah paman jarang menyentuh bibi?", tanyaku memberanikan diri.
"Terakhir kali menyentuhku saat robi umur 4 tahun",katanya dengan suara pelan.
"Selama 3 tahun bibi tidak disentuh,paman kenapa bodoh,kalau aku jadi paman mungkin tiap hari ",kataku dengan lantang.
"Benarkah Dio...kamu mau menghiburku?",kata bibiku dengan pandangan mersra.
Aku tidak sanggup memberi jawaban, apalagi mendapat tatapan mesra seperti itu..Tampa berpikir lagi, aku meraih tubuh molek itu dan dibaringkan dalam pangkuanku lalu aku mencium mesra bibirnya.
"Ohhhh", bibiku mengeluh sambil membalas ciumanku.
Tanganku meremas-remas sepasang payu daranya yang montok.Terasa masih keras dan halus.
"Aihh..dio.....",keluhnya sambil tangannya meremas kemaluanku yang sudah berdiri.
Aku mempereteli seluruh pakaian yang dikenakan bibiku sehingga telanjang bulat.Tampak jelas sekarang betapa moleknya wanita itu.Kulit putih mulus dihiasi buah dada yang montok dengan puting hitam,Bentuk tubuhnya menyerupai biola .Pinggang ramping pantat besar membukit ,mulus tak bercacat.
Nafsuku sudah bagaikan kuda liar, sudah lama memendam keinginan agar dapat menikmati keindahan tubuh moleknya kini diberikan kesempatan
Dengan nafsu menggila, aku memeluk tubuh yang lembut dan hangat.Bibirku menciumi bibirnya lalu beralih kebagian dadanya dan menghisap putingnya
"Aiiihhhh teruskan...sayang!!",desahnya.
Bergantian dari buah dada yang kanan beralih kebagian yang sebelah kiri ,bibirku mencium dan menghisapnya.
Bibiku mengeluh kenikmatan.Tangannya yang halus meremas-remas kemaluanku .
"Aih bi..",kataku penuh nikmat.
"Dio buka celana mu..", katanya.
Aku menurut membuka celana pendek dan celana dalam ku sehingga telanjang bulat.
Mata bibiku melotot menlihat kemaluanku yang panjang dan bengkok seperti pisan.
"Dio...kau luar biasa ", katanya sambil meraih batang kemaluanku dan dikulumnya.
"Oh...", aku mendesah penuh nikmat saat batang kemaluanku dihisap dan dijilat .
Bagaikan seorang profesional layaknya bibiku mempermainkan kemaluanku sehingga membuatku merasakan kenikmatan yang tiada taranya.
"Bi aku juga ingin menjilat punya bibi"kataku sambil merubah posisi jadi kepala menghadap vagina sedangkan kemaluanku tetap di mulut bibiku.
Paha yang mulus dengan selangkangan bersih dihiasi bulu lebar di atas vagina.Aku mulai menciumi daerah itu sampai terakhir lidahku menjilati klitoris diujung vagina..
"Ng....hhhh",bibiku mengesah kenikmatan
Setelah puas mempermainkan vagina,aku bangkit dan menindih tubuhnya.Pelan batang kemaluanku menghujam kedalam vagina.
"Ahh........!",desis bibiku saat batang kemaluanku memasuki lubang vaginanya.
Dengan teratur aku mulai menggerakan pinggul keluar masuk membuat batang kemaluanku mengocok-ngocok lubang vagina.
"Ow ah..uh,,,,!!",desah bibiku penuh kenikmatan matanya mendelik-delik.
Kedua tanganku tidak tinggal diam ,meremas-remas dan mempermainkan payu dara, sedangkan hentakan pinggulku semakin kencang, membuat bibiku semakin histeris kenikmatan.
"Dio...bibi mau ke luar!", katanya sambil meregang .
"Lakukan lah!",kataku sambil mempercepat gerakan pinggul membuat batang kemaluanku semakin cepat mengocok lubang vaginanya.
"Uahhh....!", bibiku memucratkan air maninya sambil memeluku erat-erat. Kemudian terkulai lemas.
Aku tidak menghentikan gerakanku sebab kemaluankupun sudah berdenyut-denyut mau memuntahkan air mani.
"Bi....!!", teriakku saat air mani muncrat keluar memenuhi lubang vagina.Aku terkulai di atas tubuh montok bibiku.
Sekian lama aku terkulai di atas tubuhnya ,lalu bangun dan duduk menyender di pinggir tempat tidur sambil mengawasi bibiku yang masih terlentang sambil memejamkan mata.
"Bi kenapa?",tanyaku heran saat melihat bibiiku hanya diam terlentang.
Bibiku membuka matanya dan tersenyum manis padaku lalu berkata dengan suara halus dan mesra."Dio kamu anak yang hebat, baru sekarang bibi merasakan kenikmatan bersetubuh".
"Memangnya paman tidak seperti ini?", tanyaku.
"Ah ..paling hanya dia yang keluar sedang aku tidak merasakan apa-apa".
"Hm...jangan khawatir bi ,saya akan berusaha menyenangkan hati bibi".
"Benar kah?",
"Heeh asal bibi suka",
"Tentu saja, ayo sini kita mulai lagi',kata bibi ku yang sudah bangkit lagi birahinya.
Tidak banyak bicara lagi aku mulai mencumbunya lagi.Malam itu aku memberi kepuasan pada bibi ku berulang-ulang sampai menjelang pagi.
Sejak saat itu setiap kali ada kesempatan bibiku selalu mencariku untuk memenuhi hasratnya.Sebagai laki-laki muda tentu saja aku selalu siap walaupun terkadang kecapean apalagi harus memenuhi kebutuhan ba Surti yang juga suka kegatalan ingin di setubuhi juga.
Lama kelamaan aku jadi takut ketahuan pamanku sebab bibiku sudah terbilang nekat , tidak hanya saat paman kerja malam saat ada di rumahpun kalau dia lagi mau suka mendatangi kamarku.Untunglah aku mendapat jalan untuk keluar dari rumah itu yaitu mendapat tawaran bekerja di galangan kapal.Sebenarnya bibiku tidak menyetujuinya  tetapi dengan alasan seminggu sekali aku pulang akhirnya disetujui juga.





Rabu, 11 Juli 2012

Gairah Istri Muda

Aku lahir dari keluarga miskin sehingga tidak salah kalau tidak seperti teman-temanku yang mengecap pendidikan tinggi.Tidak heran  kalau mereka mendapat pekerjaan yang layak, tidak seperti aku yang hanya tamatan SD paling jadi kuli bangunan atau pembantu rumah tangga seperti saat ini yang sedang menjadi pekerjaan ku.Sebenarnya niat kedatanganku kekota ini bukan jadi pembantu rumah tangga tetapi menjadi kuli pabrik atau kuli bangunan namun nasib berkata lain , saat aku turut menjadi kuli pembangunan sebuah rumah di gede bage yang punya rumah menawariku kerja sebagai tukang kebun di tempat saudaranya di komplek sekitar Ledeng, Katanya gajinya cukup lumayan. Setelah dipikir baik-baik , aku menerima pekerjaan itu , ya sekedar batu loncatan mungkin ada lagi pekerjaan yang layak,. 
Singkatnya aku udah diterima bekerja menjadi tukang kebun , Rumah tempat aku bekerja sangat besar dan dikelilingi pagar yang dihiasi pohon anak nakal.Itu menjadi tugasku merawat pohon itu agar selalu tertata dengan rapi.  Disamping merawat kebun , aku kadang - kadang disuruh cuci mobil. Lumayan lah suka dapat uang tip.
Dalam rumah itu tinggal Ibu Linda majikan perempuan dan anak perempuannya yang berusia 20 tahunan , sedang suaminya Pak Frans jarang ada di rumah paling 2 minggu sekali, entah kemana , aku tidak perlu mengetahuinya. Disamping aku yang bekerja dirumah itu ada juga ceu Entin janda berusia 40 tahun.Walau pembantu Ceu Entin memiliki tubuh yang montok dengan payudaranya yang sangat besar.Aku sering mengintipnya kalau dia lagi tidur.Tapi dibandingkan bu linda jauh sekali,walau kulit sama putih tapi wajah dan body menang bu Linda.
Bu Linda memiliki tubuh bom sex , setiap pergerakan anggota tubuhnya bisa membikin pusing tujuh keliling.Buah dadanya bulat dan besar tapi tak sebesar ceu entin, namun buah dada bu Linda montok dan keras, mungkin karena sering ikut erobik.Pantat bulat besar ditunjang pinggang yang ramping, perut datar dan vaginanya mengembung kelihatan saat pakai baju senam.Kalau waja jangan ditanya, dia mirip eva arnas artis tahun 80 an.
Lain dengan putrinya neng Dewi biasa aku memanggilnya.Wajahnyan cantik mirip bintang bolliwood maklum pak Frans masih keturunan India. Tubuhnya jangan ditanya ,sungguh indah mirip ibunya namun ini lebih segar maklum anak perawan.
Malam sekitar jam 21 30 hujan diluar deras sekali membuat aku lebih memilih diam di kamar nonton vidio sambil beronani seperti sering kulakukan saat lagi horni.
Tiba- tiba  entah sejak kapan ceu Entin sudah berdiri didepan pintu kamar, entah melihat atau tidak saat tangan ku mempermainkan kemaluan ku.
"Ceu ! Ada apa?", tanyaku setengah kaget, dan cepat merapihkan kain sarungku.
"Jang Euceu minta tolong", kata Ceu Entin sambil tersenyum.
"Tolong apa ceu?", tanyaku sambil duduk menyender didinding tempat tidur.
",Pijitin euceu , tadi siang terlalu cape, mau nggak nanti dikasih buat rokok",
",Oh ...boleh gak apa-apa ,yuk dimana?",kata ku sambil bangkit dari tempat tidur.
"Di kamar euceu", kata Ceu Entin sambil berlalu.
Aku bergegas mengenakan celana kolor dan memakai kaos oblong , lalu bergegas kekamar ceu Entin yang letaknya dekat ruang makan.
"Ceu jadi nggak!", teriak ku di depan pintu kamar.
"Masuk jang da gak di kunc!", sahut Ceu Entin dari dalam kamar.
Aku membuka pintu dan masuk kedalam kamar.Tampak Ceu Entin sudah tengkurap di atas tempat tidur.Tubuhnya hanya mengenakan Bh dan  kain sebatas pinggang.Pantatnya yang besar tampak menggunung.
"Pintunya tutup lagi dan kunci, takut ada ibu", kata Ceu Entin tanpa menengok.
Aku mengunci pintu dan kembali kesamping tempat tidur.Mataku tak lepas mengawasi tubuh ceu Entin yang sedang tengkurap.
Tubuh wanita itu sungguh sintal dan berkulit putih.walau seorang pembantu tapi badannya termasuk mulus.Pantatnya besar menggunung ditutupi kain .
"Ayo jang tunggu apa lagi!", seru ceu Entin
"Yang mana ceu ?", tanyaku.
"Pundak dulu atuh ",
Aku naik ketempat tidu dan mulai memijit pundak perempuan itu.Terasa kulit yang halus dan sedikit berkeringat .dari samping masih kelihatan sebagian buah dadanya yang biasa aku intip tergencet badanya.Aku kembali membayangkan vidio porno yang tadi sempat aku tonton sehingga kemaluanku kembali mengeras.
"Masa dipundak terus jang turun atuh kepunggung", kata Ceu Entin.
Aku turun memijat punggung lalu kedekat pinggang.Bukit pantat yang besar bergoyang saat aku memijat pinggang.Jantungku berdetak kencang ingin rasanya membuka kain yang menutupinya.Pelan-pelan aku tanganku mendekati gumpalan daging merangsang itu dan memijitnya.
Ceu Entin tidak marah bahkan dia tetap tenang seperti tertidu hanya nafasnya sedikit tersenggal.
Jantungku berdetak makin keras saat merasakan gumpalan empuk dibalik kain,mungkinkan ceu entin tidak pakai celana dalam? pikirku .Karena penasaran aku memberanikan diri melorotka kain itu pelan-pelan agar ceu Entin tidak tahu.
Benar saja ceu entin tidak pakai celana dalam.Pantat besarnya kelihatan jelas putih menggunung .Aku meremasnya pelan - pelan.
Ceu Entin tidak bergeming bahkan seperti tertidur, membuat aku semakin berani bertindak lebih jauh.
Kini aku pelan pelan membuka celana kolor ku yang tidak pakai celana dalam, lalu naik di atas punggung ceu Enti dan menyelipkan batang kemaluan aku dibelahan pantat yang menggunung.Uh terasa enak sekali.
Ceu Entin tetap terdiam bahkan tidak bergerak sama sekali.Tertidurkah atau pura-pura tidur ,kata ku dalam hati.
Aku lebih berani lagi. Kini kedua tanganku perlahan menyusuri pinggang sampai ke samping payu dara dan diselipkan di antara payu dara dan kasur.
Ceu entin tidak marah bahkan dia seperti memberi jalan agar tangan ku bisa meremas bagian depan dadanya.
Terasa bagian dada yang super besar sudah berhasil kuremas,kenyal dan empuk.Aku menggosoko-gosok kemaluanku kebelahan pantat dan tangan meremas remas.
"Ah...jang enak..."kata ceu entin tiba-tiba.
"Ceu ga marah ",tanyaku sambil lebih cepat menggosok-gosok kemaluan ku dan meremas dadanya.
"Tidak jang ....oh...teruskan", desah Ceu Entin.
Mendengar perkataan itu aku jadi berani.Bh dan kain wanita itu aku buak sehingga telanjang bulat.Tampak tubuh putih montok terpampang didepanku.
Aku loncat dan memeluk tubuh itu dan menciuminya mulai dari punggung dan turun kepantat.Kedua bukit pantat itu aku lebarkan sehingga lubang anus dan lubang vagina ceu entin terlihat.
Mulailah aku menjilati vagina itu seperti di vidio yang akau tonton.
"Ah..jang.....enak jang  ",rintih ceu Entin
Aku terus mempermainkan lidah ku di dalam vagina, terkadang aku menghisapnya membuat ceu entin mendelik-delik kenikmatan.
Aku membalik kan badan wanita itu hingga terlentang.Kini nampak jelas buah dada yang super besar membusung . puntingnya hitam dan besar sebesar ibu jari.
Aku melumatnya dengan gemas.kedua tanganku ikut sibuk bekerja.Tangan kanan meremas-remas buah dada yang belum kuisap.Sedang tangan kiriku jari-jarinya masuk kelubang vagina dan mengocok keluar masuk.
"Aaaaah....jang,,,,,,enakkkkk",desah ceu entin.matanya meram melek..
Aku naik keatas badannya dan batang kemaluanku diselipkan diantara dua buah dada yang super besar lalu dirapatkan sehingga batang kemaluanku terbenam di dalamnya.Mulai lah aku menggosos-gosok dengan cepat.Ah terasa nikmat sekali.
"Jang ...cepat masukan euceu udah tak tahan...",pintanya.
"Baik ceu ", jawab ku.
Aku membuka paha ceu Entin lebar-lebar hingga vaginanya yang berbulu lebat terkuak, lalu ujung kemaluan ku mulai kubenamkan.
"Aihhhhh.....",desis Ceu Euntin.
Dengan penuh nafsu mulailah aku memainkan pinggulku memacu di atas badan perempuan itu.sedang bibirku tetap mengulum puting besarnya.
"Ah...ah...ah..",Ceu Entin mendesah- desah kenikmatan
Entah beberapa posisi bercinta telah aku praktekan seperti dalam film vidio porno sampai akhirnya aku dan Ceu Entin terkulai lemas dan tertidur berpelukan.
Sejak saat itu apabila ada kesempatan aku selalu berhubungan badan dengan  ceu Entin dan sejak itu pula ceu euntin ketagihan permainan sex ku.
Suatu hari saat aku sedang mencuci mobil , datang bu Linda dengan pakaian senam yang ketat sehingga lekak lekuk tubuhnya kelihatan.
Aku menelan ludah saat melihat buah dada yang membusung dan putingnya samar membayang.
"Jang selesai bersihin mobil bangunkan neng Dewi ya",kata bu linda
"Bukan sama Ceu Entin saja Bu ",kataku karena biasanya kan Ceu Entin yang biasa membangunkan anak itu.
"Bibi lagi ke pasar, udah gak apa-apa kok sama kamu juga",
"Baik bu ",
"Udah jang saya mau pakai mobilnya",kata Bu Linda.
"Ya,bu ,ini juga udah kelar",
Bulinda mengambil kunci mobil dari tangan ku lalu masuk kedalam mobil dan menyalakannya.
"Jang jangan lupa ya bangunkan Dewi!', seru bu Linda dari dalam mobilnya,
"Ya Bu". jawab ku sambil membukakan gerbang buat mobil bu Linda keluar.
Tak lama kemudian mobil bu linda sudah berlalu menelusuri jalan raya.Aku kembali menutup pintu gerbang dan masuk kedalam rumah.
"Neng!", Tok ! Tok ! aku mengetuk pintu kamar neng Dewi, tapi tidak ada sahutan.
Karena udah berkali-kali tidak ada jawaban aku membukakan pintu kamar itu dan masuk.Betapa jantungku berdebar-debar seperti mau copot melihat apa yang ada dihadapan ku.
Dewi telentang tampa busana yang menempel sedikitpun ,kain selimutnya tergeletak di kakinya.Wajahnya yang cantik semakin cantik kala rambutnya yang hitam berantakan.Buah dadanya yang montok dan sekal dengan puting yang merah kecil terlihat turun naik seiring nafasnya.Perutnya rata dengan bulu-bulu tipis menghias dari  pusar sampai vaginanya yang montok.Sepasang pahanya yang mulus dan sekal turut menghiasinya.
Aku tidak sanggup beranjak dari tempat itu, lututku gemetar jantungku berdebar-debar kencang.Kemaluanku berontak ingin pelampiasan.Aku menutup pintu kamar kembali dan mengunci dari dalam pelan-pelan aku mendekati gadis itu yang masih tertidur lelap.Setelah dekat aku mengeluarkan kemaluan ku dan mulai mengocok-ngocok sambil menikmati kemolekan tubuh itu.
Dewi seperti orang mati , tidur lelap sekali mungkin semalam dia tidur terlalu larut atau mungkin minum obar tidur.Nafasnya turun naik sehingga sepasang buah dadanya ikut bergerak turun naik.
Aku makin gencar mengocok kemaluanku sambil memandangi bagian dada dan vagina gadis itu.Karena kurang puas kalau hanya memandanginya aku memberanikan diri menyentuh dada itu.
Dewi tetap tidak bergerak bahkan kedengaran suara dengkurannya yang lirih.
Sambil tetap mengocok kemaluanku tangan kananku mengusap dan membelai buah dada gadis itu yang terasa mekal dan halus.
"Uahhhh.....!!". akhirnya aku berhasil mencapai klimak.Air mani ku muncrat keatas tubuh dan dada Dewi
Aku kaget bercampur takut ketahuan , cepat merapihkan celana ku dan berlari keluar kamar.Sesampainya di luar aku bersandar di pintu kamar ,badan terasa lemas Setelah kutunggu beberapa saat tidak ada reaksi dari dalam kamar, penasaran , aku kembali masuk dan ternyata Dewi masih terlelap tapi kali ini tengkurap sehingga pantatnya yang montok dan membukit kelihatan.Aku cepat-cepat keluar kamar dan menutup kembali pintunya.Ah lebih baik tunggu ceu Entin saja biar dia yang membangunkannya ,pikir ku.
Tidak beberapa lama kemudian ceu Entin pulang dari pasar.Ditangan kanannya menenteng belanjaan yang dibawa pakai tas plastik besar.
"Jang bantuin berat",katanya saat melihat ku.
"Baik ceu,,eh ceu ibu bilang suruh bangunka neng Dewi".kata ku sambil menenteng belanjaan.
"Kenapa buka kamu aja Jang.Hmm takut merangsang ya",kata ceu Entin sambil cekikikan.
"Emangnya lihat buah dada euceu merangsang ",jawab ku sambil meremas Payu dara ceu Entin yang emang super besar.
"Ih...siang siang...nanti aja malam",kata ceu Entin sambil tertawa genit.
"Janji ya ", kata ku sambil membawa dagangan ku kedapur.
"Pas say...", jawab ceu Entin sambil bergegas kekamar neng Dewi,
Hari-hari kulalui terasa enak dan nikmat tinggal dirumah itu, mengapa tidak semua kebutuhan ada disini.Kalau mau sex tinggal kekamar ceu Entin dan beronani dikamar Dewi.Tapi rasanya aku penasaran ingin rasanya menikmati tubuh bu Linda yang benar-benar bom sex.Ah tidak mungkin pikirku dalam hati.
Pada suatu hari .Ceu Entin pulang kampung , katanya ada keluarganya yang menikah.,untuk sementara semua pekerjaannya aku yang lakukan kecuali masak yang memang tidak kukuasai.Malam tiba diluar hujan gerimis membuat udara cukup dingin.Ah kalau saja ada Ceu Entin mungkin aku bisa bercinta sepuasnya di udara sedingin ini, pikirku.
Aku beranjak dari tempat tidur ku mau memberes kan ruang tengah.Dari pada iseng mending beres-beres agar besok tidak repot-repot lagi , kata ku dalam hati.
Ruang tengah yang aku maksud adalah ruang keluarga.Tempatnya lumayan luas di isi dengan perabotan lengkap seperti lemari besar berisi buku-buku seperangkat kursi malas yang di dipannya di pasang lcd layar besar serta bar berisi minuman impor.
Saat akan membersihkan kursi malas aku terkejut ,kirain tidak ada orang ternyata bu Linda sedang tiduran .Posisi bu Linda menyender di kursi malas yang empuk dengan kaki melebar.Saat itu dia mengenakan daster tipis terbuat dari kain sutra warna merah yang takberlengan.Buah dadanya yang montok dan besar mencuat dan sedikit terbuka sehingga menyembul putih mulus.Pahanya terbuka sehingga celana dalamnya yang warna ping kelihatan.
Jantungku berdebar-debar tak karuan.Mau pergi dari tempat itu sungguh sayang melewati pemandangan yang tak pernah aku lihat sebelumnya.tapi aku takut kethuan karena berani mengintip tubuh montok majikanku.
",Jang kemari!",tiba-tiba bu Linda memanggilku.
Untuk beberapa saat aku terkejut dan tidak sanggup mengeluarkan kata-kata.
"Eh malah bengong, kemari!", ulang Bu Linda dengan kesal.
"Maaf bu...saya gak dengar",kata ku sambil mendekat.
Bulinda memperbaiki duduknya tetapi masih tetap menyender di kursi malas dan kakinya malah disilangkan di atas kaki yang lainnya sehingga pahanya yang mulus semakin terlihat menantang.
"Duduk di sana!",kata Bu Linda sambil menyuruhku duduk di kursi depan kursinya.
Tampa banyak bicara aku duduk di kursi yang ditunjuk majikan ku.
"Jang ,malam-malam ngapain keruangan ku?",tanyanya dengan tatapan tajam.
Aku tidak berani membalas tatapanya, sambil menunduk aku menjawab "Tadinya mau beres-beres mungpung lagi santai",
"Hm..benarkah.? aku pikir kau mau mengintip ".
"Tidak ! bu sungguh..mana berani saya mengintip ibu".kata ku gugup
"Memang aku tidak tahu...setiap kali bertemu kamu selalu mencuri-curi lihat tubuhku , benar kan".
"Ti...tidak berani bu".jawab ku ketakutan
"Lagian kalau ya juga ibu tidak marah kok, itu sudah biasa".
"Be..benar bu...tidak marah?',tanyaku tak percaya.
"Aku sudah sering di tatap mata laki-laki seperti mu".kata bu Linda sambil mengganti posisi kakinya dari yang kanan di atas berganti jadi yang kiri.
Aku sungguh pusing tujuh keliling menyaksikan pemandangan itu.Paha putih mulus kontras dengan daster merah tepat di depan ku.Oh ingin rasanya membelai dan menciumnya.
"Kenapa jang linglung..", kata bu Linda sambil tersenyum simpul.
"Tidak bu...saya tidak apa-apa.",jawab ku gugup
"Ya udah sini pijitin aku , habis senam capek dan pegal, biasanya sama bi Entin ",
"Ibu tidak marah saya pijitin?', kata ku tak percaya.
"Masa marah sama yang mijitin..dasar pikun kamu jang.ayo cepat sini",
Aku beranjak dari tempat duduk dan datang menghampiri bu Linda.Tercium bau farpum lembut dari tubuh wanita itu sungguh memabukan.
"Yang mana dulu bu",kataku berusaha menenangkan diri dari debaran jantung yang bertalu-talu.
"Nih pundak ku ",kata bu linda sambil menepuk pundaknya.
Aku beralih di belakang kursi yang diduduki bu Linda lalu bersiap mulai memijitnya.Tak sanggup rasanya menghadapi godaan seperti ini.Wangi rambut dan parfum dari tubuh wanita ini cukup membuat nafsu ku berkobar ditambah belahan dada montok putih mulus terpampang di hadapan ku.
"Kenapa jang ,tangan mu panas sekali",tanya bulinda sambil meram.
"Mungkin udara dingin  bu",jawabku sekenannya.
"Oh teruskan ..pijatan mu enak juga".
Aku melanjutkan pijatanku.Pundak yang hanya ditutupi daster sutra tipis terasa lunak bahkan ujung jariku masih sempat menyentuh dada bagian atas perempuan itu membuat panas dingin.
"Jang aku rebahan biar punggungku kau pijit juga", kata bu Linda sambil pindah ke sopa panjang dan tengkurep di atasnya.
Aku menghampirinya dan berdiri di samping sopa.Kini apa yang selama ini aku bayangkan terlaksana.Dulu aku ingin sekali melihat bentuk pantat majikanku itu dari dekat sekarang terlaksana.Panta bu Linda sungguh benar sempurna.dua bukit pantat itu bulat dan sedikit naik.celana dalam dibalik dasternya membayang.Pahanya yang putih mulus terpampang jelas , kelihatan licin dan halus.
"Ayo jang mulai",katanya.
Tampa banyak bicara ,aku mulai memijit tubuh lembut itu dari pundak turun ke bawah.Saat mau memijat bukit pantat indah itu aku tidak berani.
"Teruskan jang...",kata bu Linda.
"Ya bu", kata ku dengan suara serak.
Dengan gemetar aku mulai memijat bulatan indah itu, oh terasa lembut dan empuk, semakin dipijit semakin kencang kemaluanku berdiri.Lama-lama aku jadi tidak sadar bukannya memijat tapi meremas bukit pantat itu.
"Oh.."terdengar desisan lirih dari mulut bu Linda.
Aku sudah melupakan bahwa yang dihadapi saat ini adalah majikan ku tapi yang ada dibenakku wanita cantik dan sexy yang harus kumanfaatkan.
Dengan berani aku menyingkat daster itu sehingga bukit pantat itu jelas kelihatan.Bulat besar dan putih mulus.Perlahan aku meremasnya kembali bahkan tangan ku yang lain mengusap-usap pahanya.
"Hhhh...jang....oh", desis bu Linda
Melihat bu Linda tidak marah bahkan menikmatinya ,aku semakin berani.kini aku mulai menjilati paha mulus itu dan menghisp lembut bukit pantat yang indah itu.
"Teruskan jang...sesuka mu",bisik bu Linda
Mendengar perkataan itu aku sadar wanita ini seperti ceu entin ingin mendapat kepuasan.Tampa banyak pikir aku meloloskan celana dalamnya sehingga bukit pantat indah itu kelihatan.Aku menguaknya sehingga kelihatan vaginanya dari belakang.Lidahku mulia menjilati dan bibirku menghisapnya.
"Aow...bagus ..teruskan",desah wanita itu.
Aku semakin lihai mempermainkan mulutku di selangkangan bu Linda sampai wanita itu menjerit-jerit kenikmatan,
Tiba-tiba bu Linda bangun dan mencopot pakaian yang melekat pada tubuhnya membuat telanjang bulat.Kini  aku dapat lebih jelas menikmati tubuh bom sex yang sangat sempurna menurutku. Buah dada yang montok dan keras dengan punting yang hitam.perut datar berhias bulu-bulu lembut dan vagina yang tadi aku jilat dari belakang sungguh luarbiasa, besar sekali tampa ada bulu sedikitpun sehingga garis lubangnya kelihatan.
"Jang puaskan aku", kata wanita itu dengan desahan merangsang.
Tampa banyak bicara , aku memeluk tubuh sexy itu dan dibaringkan dalam pangkuanku.Bibir merah merekah itu aku lumat habis , kuhisap denan gemas.
Bu linda membalas dengan permainan lidah yang hebat .Menggelitik rongga-rongga mulutku.Hm sungguh wangi mulut perempuan itu membuatku tidak bosan melumatnya.Kedua tangan ku sibuk meremas sepasang payu dara yang montok.Benar ternyata masih keras dan mengkal.
Aku meninggalkan mulutnya kini beralih menghisap dua punting payu dara itu bergantian.
"Aahhh....", bu Linda mendelik delik kenikmatan.
Kemaluan ku semakin tegak berdiri dibalik celana ku.
"Jang buka pakaia mu", kata bu Linda serak.
Aku menuruti kemauan wanita itu.Dengan cepat seluruh pakaian ku lepas hingga telanjang.Kemaluan ku yang memang besar berbeda dengan umum nya tega berdiri. 
"Wow besar jang..", kara bu Linda sambil meraih kemaluan ku dan mengulum di mulutnya.
"Ah...bu....enak..sekali", rintih ku merasakan hisapan dan jilatan bu Linda yang pengalaman.
Dengan ahlinya bu Linda mempermainkan kemaluanku di mulutnya sedang aku hanya meremas-remas payu daranya.
"Bu gilira saya",kata ku 
"Boleh jang", kata bu Linda sambil mengangkang agar mudah kujilat.
Aku mulai membenamkan kepalanya di selangkangan wanita itu dan menjilat lubang serta menghisapnya.
"Oh kamu..pintar jang....",rintih wanita itu.
Aku semakin semangat mempermainkan lubang vagina wanita itu,dari menghisap , menjilat sampai menggigit klitorisnya .
Bu Linda menjerit-jerit kenikmatan.kedua tangannya mencengkram keras pundakku."Jang ...aku gak tahan..cepat  masukan..", pintanya.
Aku mengiakan dan naik di atas tubuhnya lalu kemaluanku yang besar menusuk dalam vagina bu linda yang juga besar.
"Aih....", bu Linda menjerit kecil saat vaginanya dimasuki kemaluan ku yang besar.
Dengan irama teratur aku mulai mengocok vagina bu Linda dengan kemaluanku yang besar.Semakin lama semakin cepat di iringi rintihan kenikmatan wanita itu.
Entah sudah beberapa posisi aku lakukan dari mulai bu Linda di atas , lalu posisi menyamping , menungging, dibopong sampai kami keluar bersama-sama.
Bu Linda terbaring lemas di sampingku , matanya yang memiliki bulu mata tebal dan lentik terpejam hanya dadanya turun naik seiring tarikan nafasnya.
"Jang...kamu hebat...kalau tahu begini aku tida pakai jasa gigolo", kata wanita itu sambil masih terpejam.
"Ibu juga hebat..sungguh wanita tiada duanya". kata ku.
"Jang kalau ada waktu kau boleh cari ibu ya",kata bu Linda mesra.
"Sesuka  ibu lah saya selalu siap",
"Ih genit kamu", kata bu linda sambil mencubit.
Malam itu aku benar-benar puas mempermainkan tubuh molek majikanku.bukan hanya di ruang keluarga tetapi di kamar mandi juga pernah dilakukan.Bu Linda bukan hanya bertubuh hot nafsunya juga tidak kalah hotnya aku nyaris tak tahan menghadapinya,Bayangkan malam itu saja aku harus bercinta tiga ronde di tiga tempat ,di ruang keluarga , di kamar mandi dan dikamarnya.Untung aku selalu menjaga kesehatan sehingga dapat mengimbanginya.
Namun ada yang aneh setelah aku bercinta dengan bu Linda, anaknya neng Dewi jadi baik sekali tidak jutek seperti biasanya,bahkan berkesan manja padaku.Apa-apa selalu memanggilku bukan pada ceu Entin.Hingga akhirnya aku tahu penyebabnya.
Malam itu tepatnya malam minggu ,bu Linda keluar kota di temani ceu entin katanya buat bantuin mengurus nya diluar kota,Aku dan neng Dewi tinggal berdua.
Seperti biasa untuk mengusir kesepian aku nonton tv di kamar ku sambil menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok.Tiba-tiba pintu kamar ku diketuk dari luar.
Aku bergegas membukakan pintu dan ternyata neng Dewi sudah berdiri tegak di depan pintuku sambil tersenyum.
"Ada apa neng?',tanyaku
"Kang boleh aku masuk ".katanya sambil tersenyum
"Oh boleh tapi kamarku berantakan ",jawab ku
"Tidak apa-apa ",kata gadis itu sambil melangkah masuk dan duduk di atas kasur.
Neng Dewi sangat cantik malam itu, tubuhnya yang bohay mengenakan tshirt kuning dan rok pendek warna krem.
Aku duduk di kuris yang ada didalam kamar, tidak berani lancang duduk di atas kasur sebab dia adalah anak majikanku.
"Duduk disini aja kang", pinta gadis itu sambil menggeser tubuhnya menberi tempat buat ku.
"Enggak apa-apa neng?" kata ku ragu.
"Ya nggak lah ini kan kamar mu , lagian gak ada orang lain ini",katanya
Aku beranjak dari kursi dan duduk disampingnya.Tercium wangi parfum lembut dari tubuh gadis itu membuatku melayang ke alam khayal.
"Kang sebenarnya ada sesuatu yang ingin di omongin pada mu",
"Tentang apa ya?",kataku agak kaget sebab aku pernah onani dan menyemprot air mani ketubuhnya saat dia tidur, takut itu yang ditanyai.
"Jangan kaget dulu ini tidak akan merugikan akang",kata gadis itu sambil tersenyum simpul.
"Oh tidak apa-apa neng,coba apa yang mau di tanyakan",
"Malam itu aku melihat akang dengan mami di ruang keluarga.."kata gadis itu mengagetkanku.
"Apa?!" kataku
"Jangan takut , aku tidak akan bilang sama Papi",kata gadis itu sedikit menenangkan hatiku.
"Tadinya aku marah tapi setelah melihat adegan itu aku..jadi ingin mengalaminya".kata gadis itu lirih.
"Be..benarkah neng",kataku kurang percaya dengan pendengaran ku.
"Sebenarnya waktu akang onani sambil memegang payu daraku aku tidak tidur".
"Hah..."aku benar kaget mendengar itu.
"Saat air manimu tumpah dibadan , aku cepat mengelap dengan selimutku",
Oh pantas pikirku , saat itu begitu masuk lagi sudah ditutupi selimut.
"Setiap malam aku menghayal ...betapa besar kemaluan akang andai saja kau lakukan padaku aku tidak akan menolak"
"Oh neng "kata ku sambil meraih tubuh gadis itu dan kurebahkan dalam pangkuanku lalu kucilum bibirnya yang merekah.
Dewi membalasnya dengan tak kalah agresip, tangannya menyusup keselangkanganku meremas kemaluanku yang sudah berdiri tegak.
Aku melepaskan seluruh pakaian yang dikenakan gadis itu hingga telanjangbulat.Lalu akupun melepaskan seluruh pakaian ku.
Ternyata neng Dewi lebih agresip dibandingkan ibunya.Kemaluanku dia hisap dan dijilat sampai kepelir-pelirnya.Aku sungguh merasakan kenikmatan tiada duanya,
Tak ingin dibilang egois akupun balik menjilat dan menghisap lubang vagina gadis itu yang masih rapet.Neng Dewi menjerit-jerit kenikmatan.Tananku tak tinggal diam meremas dan membelai payu daranya yang keras dan puntingnya yang kecil.
"Ayo....kang masukan!",kata gadis itu lirih
Aku menelentangkan tubuh gadis itu dan membuka sepasang pahanya agar mudah menusukan batang kemaluanku pada lubang yang masih sempit.
"Brett! kemaluan itu sobek mengeluarkan darah.
"Aih..."Dewi menjerit saat keperawanannya jebol.
Pertamanya dia kesakitan tetapi setelah lama dia menjerit penuh kenikmatan. aku terus mengocoknya dengan teratur sampai gadis itu mencapai klimaknya.
Darah segar membasahi kemaluanku dan sprei , Dewi tergeletak lemas , mulutnya tersenyum puas.
"Sini kang aku kocok biar keluar", kata gadis itu melihat kemaluan ku masih tegak
Tampa menunggu jawabanku gadis itu mulai mengocok kemaluanku dengan tangannya yang lunak dan lembut sehingga tidak lama kemudian akupun menumpahkan air mani yang kental dan menyembur ke payudara gadis itu.
Kami tidur berdampingan dalam kondisi telanjang bulat bagaikan sepasang bayi.
"Kang kau memang lalaki perkasa, pantas mami ketagihan",kata neng Dewi dengan mesra.
"Kamu gak marah kalau akan main dengan mami mu?', tanyaku
"Ya enggaklah asal akupun diberi kesempatan yang sama.",kata gadis itu sambil mencubitku.
Ibu dan anak sama-sama maniak sex pikirku namun itu jadi pelengkap petualangan sexku dari ceu Entin yagn punya payu dara super lalu bu Linda yang body nya super sexy kini neng Dewi yang cantik dan tubuh segarnya.
Malam minggu itu aku benar-bernar kerja keras melayani kemaun gadis itu ,bercinta di sopa, kamar mandi,didapur sampai menjelang subuh kami terkulai lemas di tempat tidur.

Selasa, 10 Juli 2012

Nafsu Liar

Aku tingggal di sebuah perkampungan yang tidak terlalu padat penduduknya .Aku mengontrak sebuah rumah petak yang sebagian dindingnya terbuat dari anyaman bambu atau bilik seadang kebawahnya tembok batu bata.Terdiri dari ruang tamu ruang keluarga dan dapur bersatu dengan kamar mandi. Disebelahku tinggal sepasang suami istri yang belum dikaruniai anak atau udah punya anak tetapi tidak dibawa serta.Aku tidak pernah tanya karena dalam pikiranku tidak perlu tahu urusan orang lain.
Namun yang membuat hatiku berdebar-debar saat melihat istri tetanggaku ini.Usianya mungkin sekitar 30 tahun tidak terlalu cantik namun tubuhnya betul-betul botoh ,bahenol atau sexy menurut bahasa sekarang.Rambut sebahu menggerai menyentuh pundaknya yang putih, payu dara membusung dibalik bajunya dan pantatnya membukit bulat dan besar , kalau jalan bergoyang kekanan dan kekiri.Namanya Sulastri namun aku sering memanggilnya Ba Sulastri.
Aku sering berhalusinasi membayangkan kemolekan tubuhnya sambil beronani di kamar mandi hingga sampai air maniku tertumpah. 
Sore itu aku pulang kerja, seperti biasa aku sudah membeli nasi bungkus untuk kulahap .Setelah menyimpan bungkusan nasi di atas meja aku duduk menghilangkan capek bersender pada kursi rotan.Tiba-tiba telinga ku menangkap suara senandung kecil dibalik tembok bilik samping rumahku.Ah pasti Ba Sulastri,  pikirku. Perlahan aku mencari lubang bilik yang memang sering aku guanakan untuk mengintip.
Benar saja terliahat Sulastri sedang membersihkan lemari namun kali ini tidak biasa, Sulastri hanya mengenakan bra dan kain handuk yang dililitkan.
Jantungku berdetak kencang ,muka terasa panas dan kemaluan ku bergerak bangun.Kini dengan jelas terlihat bukit payudara yang menyembul besar diadalam branya.Perut sedikit gemuk namun sangat serasi dengan keadaan payudaranya.
Aku mengorek lubang agar sedikit besar biar pemandangan itu makin kelihatan.Lastri sepintas melihat kerarah lubang di mana  aku mengintip.Ah jangan - jangan dia mengetahuinay, pikirku.Namu Sulastri kembali  mengerjakan tugasnya membersihkan perabotan sambil bersenandung kecil. Kini tubuhnya membungkuk membelakangiku sehingga handuknya yang memang pendek tidak mampu menutupi bukit pantatnya yang besar.
Aku menahan nafas saat melihat bulatan pantat yang menggunung serta celana dalam warna ping.Tangan ku meremas-remas kemaluanku.
Lastri menggoyang-goyangkan pinggulnya seiring dengan senandungnya, membuat bukit pantat itu bergoyang kekanan dan kekiri.
"Ah....",aku mendesah saat air maniku muncrat membasahi celana.
Selintas Lastri melirik kearah lubang tempat ku mengintip tetapi kembali cuek dan melanjutkan pekerjaannya.
Aku terkulai bersandar didinding,badan terasa lemas, maklum pulang kerja belum makan sudah harus menumpahkan air mani.
Malam hari nya diluar hujan sangat deras disertai angin kencang,pohon-pohon disekitar rumah kontrakanku berderak-derak mengerikan.Dari beberapa bagian atap rumahku terlihat ada yang bocor sehingga aku harus sibuk membetulkannya.
Tok..Tok !  Mas !
Terdengar suara ketukan dibalik pintu ku yang samar-samar diantara gemuruh air hujan.Aku bergegas keluar dan membukakan pintu.
"Eh ba Lastri , ada apa ya?",kataku kaget saat melihat yang berdiri didepan pintu ternyata Lastri.
"Mas bisa bantu aku ga",kata Lastri 
"Oh tentu , apa yang bisa saya bantu ",kataku semangat.
"Sekering dirumahku putus ,listriknya padam sedang suamiku sedang tugas malam",kata Lastri
"Oh gampang ,ayo kesana".! kata ku
Lastri dan aku masuk kedalam rumah kontrkan Lastri yang saat itu memang hanya diterangi sebuah lilin.
"Dimanan letak kotak sekeringnya ba",kata ku 
"Tuh diujung dekat pintu keluar",
"Ada senter gak",
"Gak punya mas ,pake lilin bisakan",  kata lastri sambil mengambil lilin dan didekatkan kearah ku.
Jantung ku berdetak kencang saat melihat kearah lastri yang sedang membawa lilin.Tubuh wanita itu mengenakan daster atau pakaian tidur yang tipis sehingga Buah dadanya yang terbungkus bra warna gelap terliha.Turun kebagian bawahnya tampak pakaian tidur itu tersingkap karena  memang hanya menggunakan ikat kain dipinggang sehingga kalau melangkah terbuka.tampak paha putih mulus terkena sinar lilin.
"Bagaimana bisa mas?",tanya Lastri saat melihatku bengong.
"Ya..ya bisa" jawabku gugup.
Hanya butuh seperempat jam aku berhasil menyambung sekering sehingga ruangan kembali dapa diterangi listrik.Kini aku dapat melihat tegas keadaan tempat itu termasuk Lastri.
Lastri mengenakan pakaian tidur warna ping yang terbuat dari abutai tipis sehingga bra didalamnya kelihatan,Tubuhnya yang memang bahenol sungguh semakin bahenol saja.
"Terima kasih mas, jangan  kembali dulu saya akan buatkan kopi",kata Lastri sambil tersenyum
"Makasih ngak usah repot-repot ",kataku basa-basi.
"Ah tidak hanya kopi saja",kata Lastri sambil masuk kedalam menuju dapur.
Aku menelan ludah saat melihat bukit pantat yang bergoyang kekanan dan kekiri saat wanita itu pergi.Ingin rasanya kumeremasnya.
Iseng-iseng aku menebarkan pandangan kesekitar ruangan itu,mataku melihat sebuah lubang kecil tempat aku mengintip namun lubang itu ditutu sebuah gambar yang latarnya hitam sehingga lubang itu samar tidak kelihatan.Aneh pikirku siapa yang memasang gambar itu.
"Nih mas kopinya masih panas",kata Lastri yang sudah kembali membawa segelas kopi yang masih mengepulkan asap.
"Terima kasih Ba",aku menerima gelas itu dan menaruhnya di atas meja.
"Hujannya besar sekali ya",kata lastri membuka pembicaraan.Dia mengambil tempat duduk tepat di depanku sambil bertopang kaki sehingga sebagian pahanya lolos dari penutup dasternya.
Aku kembali bergetar melihat pemandangan itu, sehingga apa yang diucapkan Lastri tidak kusimak baik-baik.
"Mas...hey kalah melamun",kata Lastri sambil menahan senyum.
"Oh eh maaf..ba , apa tadi",kataku gugup
"Diluar hujan masih besar",kata Lastri.
"Heeh...tapi gak apalah yang penting tidak banjir".
"Jangann dong...uh ngantuk..",kata Lastri sambil menguap,menutup mulutnya pakai tangan kanan sehingga dadanya semakin membusung.
Mata ku melotot melihat pemandangan itu , seandainya bukan istri orang sudah kuapakan kali pikirku.
"Mas aku minta tolong sekali lagi boleh nggak?"kata Lastri
"Boleh",jawab ku cepat.
"Dikamarku lampunya terlalalu terang bisa nggak tolong digantiin sama yang 5 wat".
"Ada lampunya".
"Ada , udah tiga harin yang lalu aku beli",
"Kalau begitu biar saya pasang",
Lastri berjalan mendahului didepan, lenggak lenggok pinggulnya bergoyang membuat aku hampir kehilangan akal ingin meremas bukit pinggul itu.
"Harus pakai bangku mas terlalu tinggi",kata Lastri setelah berada di kamar.
"Tapi itu tepat diatas tempat tidur ",kataku
"Biarin sudah biasa, nih kursi plastiknya",Lastri menyerahkan kursi plastik yang biasa digunakan pedagang dipinggir jalan.
"Bak pegangin ya,kursinya tidak stabil soalnya diatas kasur per",kataku
""Baik aku pegang",jawab Lastri sambil naik ketempat tidur.
Aku berdiri di atas bangku dan mencopot lampu yang lama sehingga ruangan itu guram hanya terkena pantulan sinar dari ruang tengah.
"Mana lampu lima watt nya",kata ku sambil berusaha mengendalikan keseimbangan karena kursiitu bergoyang-goyang tidak setabil.
"Nih", kata Lastri sambil menyodorkan lampunya.
Jantungku berdebar kencang saat melihat kebawah.Tampak belahan dada Lastri yang terkena cahaya tamaran .
"Eehh...",aku berteriak karena kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpa tubuh Lastri.
Terasa badan yang lembut dan kenyal berada dibawah badanku, nafsuku sudah tidak bisa kukendalikan lagi, bukannya bangun cepat-cepat malah mendekapnya.
"Oh..mas...",Lastri mendesah tapi tidak berontak seolah-olah pasrah dalam dekapanku.
Diluar hujan semakin deras disertai angin kencang menambah suasana makin mesum.
Aku sudah melupakan apa yang namanya dosa , yang ada dalam pikiranku adalah menumpahkan hasrat yang sudah lama terpendam.
Dengan liar aku mencium bibir dan meremas-remas payu dara Lastri.
"Uh...ah.....",perempuan itu membalas ciumanku dan tangannya meraba-raba kemaluanku.
Bosan mencium bagian bibir , aku turun melumat payu daranya yang sudah kubuka branya.Dengan nafsu menggila aku menghisap punting bergantian dari yang kanan dan yang kiri.
"Aaaaaaah.......",Lastri mendesah penuh kenikmatan
Daster dan celana dalam wanita itu aku lepaskan satu persatu sehingga telanjang bulat.Memang tiada duanya tubuh wanita itu.Dada montok dan masih kencang dengan punting besar,perut tidak terlalu gemuk.Pinggul bulat dan besar .Vaginanya menggunung dihiasi sedikit bulu dan lubangnya masih bagus.
Aku kembali menerkam perempuan itu dengan ganas.Kuterlentangkan di atas kasur dan mulailah aku menciuminya dari mulut sampai ke ujung kakinya.
"Ahhh...mas...",desah lastri setiap kali aku mendaratkan ciumanku pada sekujur tubuhnya.
Aku makin gila, Paha lastri aku bukakan sehingga lubang vaginanya terkuak, lalu aku menjilatinya bagaikan menjilati es krim.
"Aa...aooo ahh ", Lastri menggerinjal gerinjal bagai cacing kepanasan.
Bosan dari depan aku terngkurepkan sehingga bukit pantatnya kelihata .Dengan nafsu aku mencium dan menghisap bulatan pantat itu lalu kembali menghisap lubang vaginanya.
"Mas cepat masukan aku tidak tahan",rengek Lastri.
"Hm baiklah ",jawab ku.
Dalam posisi menungging , aku menusukan kemaluanku kedalam Vagina.
"Ahhhhhh",desah Lastri saat kemaluanku memasuki vaginanya.
Dengan gerakan cepat aku mulai memacu ,maju mundur mengocok lubang vagina lastri.
"Ah..ah...ah  ", keluar desahan dari mulut lastri saat kemaluanku dikocok keluar masuk.
Entah sudah beberapa jurus atau posisi talah aku gunakan dari mulai menungging, menyamping , dibopong  sampai akhirnya aku sudah tidak tahan ingin keluar.
"Bak terlentang ..aku udah tak tahan",kataku
"Tapi bareng ya keluarnya",kata Lastri sambil terlentang dan membuka pahnaya lebar-lebar.
"Beres ",kataku sambil menindih tubuh Lastri dan memasukan kemaluanku pada vaginanya.Mulailah aku memainkan pinggulku dari pelan sampai cepat diiringi desahan nikmat mulut Lastri.
"Mas sekarang....",jerit Lastri yang sudah mau keluar.
"Baik", kata ku sambil mempercepat mengocok keluar masuk kemaluanku sampai akhirnya aku merasakan dalam vagina ada denyutan dan hisapan membuat akupun tak kuasa menahan air mani yang menyembur.
"Ah..mba...."teriakku sambil menekan kemaluanku lebih dalam.
Aku dan Lastri terkulai lemas.Tubuhku tengkurap dibadan perempuan itu untuk beberapa lamanya.
"Mas aku udah tahu kamu suka ngintip aku",kata Lastri sambil duduk dan bersender dipinggir tempat tidur.
"Benarkah.",kataku malu-malu.
"Makanya aku tutup pakai gambar berlatar hitam biar tidak ketahuan suamiku",
"Jadi mba sengaja memancing nafsuku ya kalau lagi bersih bersih",
"Habis matamu selalu jelalatan kalau lihat aku",kata Lastri sambil mencubit paha ku.
"Laki-laki mana yang tahan melihat kemolekan mu", kata ku sambil kembali meraba buah dada Lastri.
"Ih nafsu lagi ", kata Lastri sambil balas memegang kemaluanku.
Tampa basa basi lagi aku kembali menciumi dan menghisap punting perenpuan itu, lalu dibawa keluar kamar dan kutunggingkan diruang dimana biasa dia bersih bersih lalu aku menjilati pantat dan vaginanya.
"Kenapa ...di..disini mas",kata lasri sambil menahan geli.
"Aku selalu berkhayal kala mengintip menciumi dan menjilat pantatmu , sekarang terlaksana",kataku lalu kembali menjilat bukit pantat,pah dan vaginanya.
Lastri mendesah-desah menikmati jilatanku .
"Mas cepat masukan aku udah tak tahan...",
Aku mengiakan, dalam posisi menungging aku memasukan kemaluanku dan memacunya dengan ganas .lastri berteriak histeris kenikmatan.
Demikian aku melakukannya menyetubuhi Lastri hingga tiga kali sampai lemas dan terpaksa harus kembali kerumahku karena sebentar lagi subuh dan suaminya pulang namun Lastri berjanji kapanpun aku mau siap melayaninya asal tidak ada suaminya.

Gairah Binal 2

Kreet!!! Tiba-tiba meobil di rem mendadak, membuat tubuhku nyaris jatuh terjerembab untuk masih sempai meraih sabuk pengaman yang melilit tubuh Lena.
"Ada apa Len? tanyaku sambilal menengok kedepan melihat kearah jalan raya.
"Gila saking asiknya ..aku nyaris nabrak tukang becak",kata Lena sambil kembali menjalankan mobilnya.
"Udah konsentrasi aja kedepan",kata ku sambil memperbaiki posisi dudukku.
"Mana bisa konsentrasi kalau tanganmu masih gerayangan",kata Lena sambil mencibirkan bibirnya.
"Udah Mas tidak akan gerayangan nanti aja kalau udah nyampai dirumahmu".
"Iya aku jadi pengen cepat sampai rumah",kata Lena sambil menambah kecepatan mobilnya.
Mobil melaju cepat setelah terbebas dari kemacetan , kurang lebih satu jam mobil sudah memasuki komplek yang berada didaerah Setyabudi.Setelah berputar dan berbelok-belok mobil itu berhenti didepan sebuah rumah yang terbilang mewah .Tampa turun dari mobil Lena mengeluarkan sejenis remot kontrol dan diarahkan kepintu pagar.Secara otomatis pintu terbuka dengan sendirinya dan menutup dengan sendirinya pula.
"Ayo mas masuk",ajak Lena setelah mereka turun dari mobil
"Waw rumahmu sungguh megah".kataku penuh kekaguman.
"Bukan rumahku mas,ini rumah suamiku yang sekarang lagi di Eropa".
"Kamu sudah bersuami?"tanyaku kaget
"Ya..tapi nanti kita bicarnya didalam".
Lena mendahuluiku berjalan didepan menyusuri teras rumah yang terbuat dari lantai marmer bercorak ,tak lama kemudian sampai dipintu masuk ruamah.
Singkat cerita mereka sudah berada dalam ruang tamu yang memiliki kursi tamu serba mewah dan empuk , aku duduk di kursi panjang , terasa sangat nyaman ditambah ruangan itu ber AC.
"Mau minum apa, nanti aku bawain",
"Apa saja yang penting buat stamina ",kata ku bercanda.
"Uh dasar ",kata Lena sambil masuk keruang dalam.
Aku mengamati ruangan itu dengan teliti.Sebuah ruangan yang dalam mimpipun  tidak mungkin aku dapat memilikinya.Mata ku tertumbuk pada sebuah poto yang terletak di meja sudut ruangan.Saat kudekati ,poto itu gambar Lena dan seorang pria bule berkepala botak yang kalau ditaksir usianya lebih tua 4 sampai 5 tahun dariku.
"Itu suamiku",tiba-tiba Lena sudah berada dibelakangku sambil membawa dua botol minuman dingin.
Aku serentak berpaling"Uh bikin kaget saja".
Lena sekarang berganti pakaian menggunakan daster warna putih terbuat dari sutra yang tidak berlengan.Saking tipisnya sampai samar-samar aku masih bisa melihat dua punting payu dara .Aku bagaikan terkena demam tinggi sekujur tubuhku meriang.Pakaian Lena pendek hanya sedikit melewati selangkangan sehingga saat dia duduk celana dalamnya yang berwarna merah muda kelihatan.Sepasang pahanya nampak putih berkilau terkena sinar lampu .Saat itu waktu sudah lewat magrib.
"Sini duduk",Lena menggapai padaku menyuruh duduk disampingnya.
"kamu sungguh sexy Len",kata ku sambil duduk disebelahnya.
"Uh gombal..."kata perempuan itu sambil tertawa genit.
Aku sudah kehilangan akal sehat menghadapi wanita itu.Tubuhnya yang montok dan kulitnya yang halus sudah memendam keimananku.Perlahan aku meraba paha mulus itu dan dielus-elus dengan lembut, lalu naik menggerayangi sepasang buah dada yang besar dan bulat.Jari tanganku memijit dan memutar-mutar punting nya.
"Ahh....masss.....",Lena mendesah sambil memeramkan matanya.
Melihat sepasang bibir yang sexy seperti Angelina Jolie aku sungguh gemas, maka kucium dengan penuh nafsu, kulumat habis,lidah kubermain dirongga mulutnya.
"Uh...hmmmm...",Lena semakin mengerang.
Aku semakin agresip, Tangan kanan ku menurunkan baju daste perempuan itu sehingga buah dadanya yang besar dan berpunting seujung jariku terlihat nyata.Dengan nafsu menggila , aku menciumi sekitar buah dada dan menggigitnya pelan, lalu menghisap dan menjilatti puntingnya secara bergantian tampa bosan.
"Ahhhh mas.....aduh nikmat.....",Lena mendesah desah sambil tangan kanannya meraih kemaluanku yang masih aman di didalam celana dalam. Dengan terampil Lena membuka celana jean ku dan melorotkan celana dalam ku sehingga kemaluan ku yang sudah tegak bagai monas terpegang tangannya.
"Aduh len ...nikmat ",kata ku saat tangan Lena mengurut dan memijat kemaluanku.
Lena merubah posisi duduknya dan menunduk, tampa jijik bibirnya yang sexy mengulum kemaluan ku.Betapa nikmatnya permainan lidah perempuan itu membuat aku mengerang kenikmatan.
Tak ingin kalah sama Lena , aku memintanya berubah posisi.Pantat ku di atas kepala dan kepala ku tepat didepan pagina .Perempuan itu sungguh sempurna disamping bentuk tubuhnya yang sexy vaginanya pun besar dan mengembung.
Pertama aku menciumi sekitar selangkangan, lalu beralih kegunukan Vagina.Ujung lidah ku bermain sebentar disekitar situ lalu masuk kelubang vagina yang sudah mengangga dan basah.
"Uah.....teruskan sayang...", Lena mendesis lalu melanjutkan mempermainkan kemaluanku.
Sambil menahan rasa nikmat yang tiada kira , aku terus mempermainkan lidah ku didalam vagina.Tidak sedikitpun tercium bau bahkan wangi membuat aku semakin buas.
"Ow....sayang....aku tak tahan....", desah perempuan itu.
Aku tidak memperdulikan ucapan Lena  dengan nafsu menggila aku meremas gundukan pantat dan melumat lubang Vagina.
"Sayang....aku ingin ke..keluar",jerit Lena sambil menggeliat-geliat.
"Keluar lah dilidah ku", kataku sambil terus melanjutkan menciumi dan menjilat vagina perempuan itu.
"A...aku keluar....",jerit Lena sambil meregang .
Terasa cairan asin diujung lidah ku yang masih terbenam didalam Vagina.
Tubuh Lena terkulai lemas terbaring di atas kursi, matanya terpejam .
Untuk sesaat aku menghentikan cumbuan ku.Dengan kemaluan yang masih tegak karena belum klimak aku meraih botol minuman dingin dan meminumnya.
"Mas kau sunggu hebat...aku kalah", katanya sambil tetap terlentang.
"Ini baru pemanasan....permainan sesungguhnya belum dimulai",kata ku sambil membelai-belai payudara Lena yang besar dan kenyal.
"Wow hebat...aku siap Mas", kata Lena sambil meraih kemaluanku dan meremas-remasnya.
Aku kembali mendaratkan bibirku disekitar dada lalu kemulut perempuan itu.Lena membalasnya dengan tak kalah hotnya.Bibir wanita itu menghisap habis bibirku,lalu lidahnya dimaukan dalam mulutku.Tidak hanya permainan mulut kedua tanganku pun bergerilya meremas sepasang payu dara yang montok dan terkadang meremas bukit pantat yang membusung.
"Len nungging ", pinta ku sambil membalikan badan perempuan itu.
Lena menuruti permintaan ku ,kini bukit pantat yang membusung dan bulat tepat didepan ku,Tampa menunggu lama , aku mulai beraksi menjilati dan mencium bukit pantat itu lalu memasukan lidah ku menyusuri daerah lubang anus, lalu kembali menghisap Vagina.
"Ahhhhhh.......sayang....",teriak Lena lirih
Srup !....Srup!  aku menghisap vagina itu dengan penuh nafsu.
"Ahhhhh enak sekali....",desah Lena
Aku berdiri , lalu bersiap memasukan kemaluan ku kedalam vagina dari belakang.
SLEPP! "Ah......",Lina mengerang saat kemaluanku menerobobos masuk kedalam vaginanya.
Dengan berirama aku mendorong pinggulku keluar masuk mengocok lubang vagina perempuan itu.Pertama pelan lama kelamaan semakin cepa.
Lena menjerit-jerit kenikmatan seirama permainan pinggulku.
Bosan dengan posisi belakang, aku mengganti posisi dari samping.Kaki Lena satu diangkat ke atas sehingga lubang vagina terlihat.
Dengan penuh nafsu aku memasukan kemaluan ku dan mengocoknya dengan cepat.Lena mendesah-desah dan terkadang menjerit kenikmatan.
"Lena kamu...mau keluar lagi..", tanya ku sambil tetap memainkan pinggul.
"Iii,,,Ya...oh..haduh nikmat sekali mas".
Aku semakin gencar mengenjot dan menggoyang-goyang pinggulku sambil kedua tangan ku meremas dan memelintir puntingnya.
"Uah aku keluar ...", jerit Lena sambil mengejang dan menghentak sehingga kemaluan ku semakin terjepit membuat rasa nikmat tiada tara.
"Uah ...aku pun keluar len...."kata ku .
Sambil menekan semakin dalam kemaluanku dan meremas sepasang payu daranya , aku mengeluarkan cairan kental yang memuncrat berulang-ulang.
Aku terkulai dibawah lantai disamping kurisi panjang, sedangkan Lena terlentang tak berdaya.
Untuk beberapa saat kami terdiam masih lemas.
Lena terbangun dan beranjak dari tempat duduk dengan masih telanjang bulat sehingga tubuhnya yang montok dan menggairahkan terlihat jelas,
"Mau kemana Len?tanyaku sambil berdiri.
"Kekamar mandi ,mau ikut?",kata perempuan itu sambil tersenyum menggoda.
"Ikut dong",kataku sambil melangkah mengikuti Lena.
Tidak berarpa lama kemudian aku dan Lena sudah berada didalam kamar mandi yang cukup luas.Di dalam nya terletak bak mandi besar yang terbuat dari keramik , dilengkapi dengan satu set shower untuk air panas dan dingin.
Dengan elegan sekali Lena menyirami tubuhnya dengan air yang keluar dari shower.
"Mas sabunin dong ",katanya manja,
"Oke ",jawab ku sambil mengambil sabun cair dan mulai diusapkan ketubuh wanita itu.
Memang indah tubuh lena itu.Kulit putih sintal dengan payu dara montok dan punting sebesar ujung jari.Perut datar ,pantat menggunung bulat serasi dengan sepasang paha yang montok licin dihiasi vagina yang menyembul besar dihiasi bulu tertata rapi.
Sambil mengusap dengan sabun aku sesekali meremas payu dara wanita itu dan mempermainkan puntingnya. kemudian turun mengusap-usap pantat yang menggunung besar lalu meremasnya.
Lena kelihatan mendesah - desah setiap bagian tubuhnya yang sensitif aku mainkan.Tangan wanita itu tib-tiba meraih batang kemaluanku yang memang sudah kembali tegak lalu diolesi sabun cair dan dikocok-kocok membuat ku merasakan kenikmatan tiada tara.
Karena sudah tidak tahan ,tampa banyak bicara aku membalikan tubuh Lena dan ditunggingkan lalu kemaluan menghujam masuk disela-sela bongkahan bukit pantat dan tembus kearah vagina.
Uaahhh....! Lena mendesah
Crort crot !!
Aku mendorong masuk berulang ulang dengan cepat.Tanganku pun tidak diam, meremas sepasang payu dara yang montok dan meremas remas pantatnya yang kenyal.
"Mas tidur bersender disana!"kata Lena sambil berdiri sehingga kemaluanku lepas dari dalam vaginanya.
"Di bak mandi ",tanya ku
"Ia cepat..aku pengen di atas ", kata Lena
Tampa bertanya lagi aku masuk dalam bak mandi yang belum di isi air, lalu terlentang dengan menyender di bibir bak mandi.
Lena berada di atas tubuhku dengan posisi setengah jongkok, pelan-pelan ia mengatur posisi sehingga vaginanya berada di atas kemaluan ku.
Bless!
Dengan sekali dorong kemaluan ku menghujam tepat kedalam vagina.
Lena menggerak-gerakan pinggulnya dengan sangat erotis membuat aku mengalami kenikmatan yang tiada tara.
"Oh...enak...sekali ",teriak ku
"Kamu suka mas",kata Lena disela-sela nafas yang memburu
"Ya..sayang ...teruskan....", kataku sambil membelai dan meremas payu dara wanita itu yang masih bersabun sehingga terasa makin lembut dan licin.
Lena semakin cepat memainkan pinggulnya sehingga kemaluan ku terasa dipilin dan dihisap kedalam vagina.Sungguh hebat wanita ini bermain pinggul seperti goyangan penyanyi dangdut ternama.
"M....mas   aku mau keluar......"
"Ayo...sama-sama....."
Disertai lenguhan kenikmatan Lena mencapai klimaknya dan otomatis vaginanya menjepit keras kemaluanku sehingg akupun memuncratkan air mani.
Kembali aku dan Lena terkulai di atas bak mandi.

Senin, 09 Juli 2012

Gairah Binal

Pagi itu aku sengaja berjalan menelusuri sepanjang lorong gang di daerah Jl kepatihan. Pikiran ku melayang tidak keruan membayangkan hal-hal yang sebenarnya sudah tidak layak aku pikirkan.Saat pandanganku kearah samping tepatnya depan sebuah toko supenir.Tampak seorang wanita usia sekitar 35 tahun .Yang bikin jantungku berdebar kencang ,wanita itu memiliki tubuh yang benar-benar membangkitkan birahi.wajahnya selalu tersenyum genit, rambutnya dicat sedikit pirang, namun yang paling tidak tahan bentuk payu daranya yang montok besar menyembul dibalik tshirtnya yang ketat.Pinggulnya bulat membusung kelihatan menyembul dari balam rok mininya.Kulitnya berwarna putih kontras dengan warna bajunya yang berwarna merah cerah.
Aku tidak bisa berkedip terus memplototi tubuh wanita itu.Tenggorokan terasa kering , kemaluanku berontak meminta pelampiasan.
Sampai wanita itu datang menghampiriku dengan wajah sedikikt tidak senang
"Ada apa mas kok menatapku terus?,tegur wanita itu saat sadar dirinya kupandangi.
Aku kaget bercampur malu,untuk beberapa saar tidak mampu berkata-kata hanya bengong mirip orang bego.
"Kok diam , ada apa memandang ku?",ulang wanita itu sedikit kesal karena tidak mendapat jawaban darikku.
"Oh Maaf Neng saya...ter...",aku tidak mampu melanjutkan ucapan ku karena tidak berani takut membuat wanita itu marah.
"Ter ..apa..awas ya jangan sampai aku marah!.
"Maksud ku terpesona melihat keindahan tubuh mu".akhirnya aku nekat mengucapkan kata-kata itu dengan resiko didamprat orang.
Diluar dugaan wanita itu tidak marah bahkan dia tersenyum manis , lalu berkata dengan suara lembut dan kerlingan mata menggoda."Hm..boong..".
Ah ternyata bukan saja tubuhnya yang seksi tetapi sepasang mata itu sungguh indah dan memiliki daya tarik yang barang siapa yang memandangnya akan terpesona.Sepasang mata itu bentuknya bulat sedikit sipit , dihiasi bulu mata yang tebal dan letik,Wow ingin rasanya aku cium mata itu.
"Hey malah bengong!",kata perempuan itu mengagetkan aku.
"Maaf ...aku..",kata ku gugup.
"Huh dasar mata yang kurang kerjaan".katanya diselingi sedikit senyum menggoda.
"Kenapa sih kamu kaya orang linglung?",tanya perempuan itu lagi.
Aku menarik nafas panjang untuk menentramkan hati yang kian bergelora tidak karuan, lalu berkata dengan suara sedikit parau."Neng...terus terang saya serasa lemas sekali saat memandang mu".
"Huuh gombal!"
"Benar ..saya tidak bohong....saat saya memandang dirimu seolah-olah seluru darah ku terpompa dan hasrat kelaki-lakian ku menggila...sungguh ".
"Hm  aku tidak percaya..."jawab perempuan itu sambil mencibirkan bibirnya yang mirip bintang holiwood Anggelina jolie yang terkenal sexy.
Haduh tuh bibir ingin rasanya mengulumnya dan menghisapnya, kata ku dalam hati.
"Bengong lagi,lihat apa sih?"
"Bibir mu  ow sexy mirip Angelina Jolie ".kata ku sepontan
"Udah deh aku tidak tahan rayuan gombal mu....sebenarnya mau apa?,"kata perempuan itu sambil menatapku dengan tajam.
"Bo..boleh kah aku mengenal mu?",kata ku sedikit ragu ragu.
"Kalau udah kenal mau apa? mau tidur dengan aku?",tanya perempuan itu dengan berani.
"Saya tidak memiliki nasib sebaik itu untuk bisa tidur dengan mu, tapi kalau kau sudi....",jawab ku diplomatis
"Aku Lena...kamu siapa?",kata perempuan itu yang mengaku bernama Lena.
"Kusno ",jawab ku pendek.
"Aku panggil mas saja ya boleh nggak",kata Lena sambil tersenyum ramah.
"Boleh dan saya panggil nama mu Lena aja ya?".
Lena mengangguk lallu menarik tangan ku diajak jalan karena ada beberapa pasang mata yang memperhatikan kearah mereka.
"Kita ngobrol sambil jalan",katanya.
Betapa hangat dan lembut jemari tangan Lena saat memegang tangan ku ,darah semakin memenuhi ubun-ubun kepala ku.Kalau saja sedang ditempat sepi sudah kunikmati seluruh bagian tubuh perempuan itu.Oh sungguh pikiran gila demikian pikirku dalam hati.
"Ih tangan mu panas sekali? Lagi nafsu ya?",tanya Lena sambil tertawa genit.
"Enggak jawab ku ",tersipu
"Tuh wajah mu merah...."
"Seandainya ia pun percuma lah..."kata ku 
"Kenapa percuma kan ada aku",kata Lena sambil menatap dengan pandangan sayu menggoda.
"Ah jangan bercanda Len,Mas tak berharap banyak".
"Mas tidak  percaya,,,,yuk kerumahku",katanya dengan nada pelan .
"I,,ini benar Len ?",tanya ku kurang percaya.
Lena mengangguk sambil menunduk dia menarik tangan ku diajaknya berjalan menuju alun-alun Bandung.
"Mau kemana ?",tanyaku sambil mengikuti tarikan tangannya.
"Ambil mobil ku diparkiran basement alun-alun",kata nya sambil terus menarik ku setengah berlari.
Tidak lama kemudian sampai lah di tempat parkir kendaraan yang pada saat itu tidak terlalu padat.Lena mendekati mobil sedan warna silper keluaran terbaru.Lalu mengeluarkan kunci dari tas tangannya dan membukakan pintu bagian depan.
"Ayo masuk!',katanya sambil membukakan pintu mobil di sebelah kiri nya.
Tampa pikir panjang aku masuk kedalam mobil itu.Uh wangi benar didalamnya dan kursinya sungguh empuk dan nyaman.
Lena duduk dibelakang kemudi  otomatis roknya yang memang pendek ketarik keatas membuat sebagian pahanya yang montok kelihatan.
Jantungku kembali berdetak dengan kencangnya kalau ditempat umum ada rasa malu untuk menatap terang-terangan tetapi sekarang mereka berdua di dalam mobil duduk bersebelahan cuma terhalang sekat kursi. Lena tidak memperdulikan mataku yang liar melahap pahanya dia menyalakan mobil dan tidak lama kemudian sudah meluncur keluar dari parkiran bergabung dengan keramaian dan macetnya jalan raya.
Tangan ku sudah gatal ingin mengelus paha montok dan mulus yang semakin nyata seiring pergerakan kaki menginjak pedal gas dan kopling.Tenggorokan serasa kering sehingga berulang-ulang menelan ludah.
"Mas tolong betulkan sabuk pengaman , aku lagi nanggung ".
"Ba ..baik ..Yang ini ?".
"Ya tarik melewati bagian depan badan ku",
Tangan ku gemetaran saat tidak sengaja harus menyentuh buah dada yang montok saat sabuk pengaman itu kulilitkan.
"terus kebawah dong mas jangan terlalu atas"
Aku menurunkan sabuk itu sehingga telapa dibelahan dada dan menjulur  kepinggang.Entah sengaja atau insting kelaki-lakian ku yang nakal, tangan kananku mengusap paha montok yang sangat menggoda.Terasa hangat dan lembut saat kuusap.
"Ih mas nakal ."kata Lena sambil tertawa genit.
"Kamu gan marah Len?".
"Lakukan saja lah sesuka mu...".
Mendengar perkataan itu aku bagaikan tanggul air yang pecah, gelora yang terpendam seakan berhamburan keluar.Dengan penuh nafsu aku mengusap dan membelai paha mulus itu, sesekali jemariku masuk di antara selangkangan.
Lena mendesah - desah menikmati belaian tangan ku sesekali tangan kirinya meremas kemaluanku yang sudah tegak berair.Semakin diremas semakin tegang bagaikan tombak suku pedalaman.
"Aduh mas aku udah gak nahan..."desis Lena
Aku menundukkan kepala menjilat dan mengecup paha mulus itu sedang tangan kanan ku merayap menggapai sepasang gunung kembar yang bulat dan besar.Mulai aku meremas dan mempermainkan puntingnya.
Benar apa yang kubayangkan semula buah dada Lena sungguh keras dan kenyal ditambah puntingnya yang menonjol sebesar ujung jariku.
PULGAR

HA CANDY: Klya Renae

HA CANDY: Klya Renae

Kabita

Kabita kuringmah munempo mojang atawa istri anu ngagaduhan parawakan sintal bahenol. Bujur buled dempok biola , Susu ageung jeng buled semu pengkeur...ehhh kabayang upami ngagulang gaperna.Tapi dalah dikumaha geuning geus titis tulis bagja ti Gusti kudu boga pamajikan anu jauh tina lamunan ...tapi eta oge geus cukup keur kuring mah ngan meureun panasar we hayang ngasaan nu aya dina lamunan